Kamis, 08 November 2018

Secangkir Rindu



Ketika Rindu.
Kopi ini seakan terasa lama.
Terbiasa bersamamu,tapi tak lagi.
Ampas yang menyelimuti aromamu
Pekat yang terasa disaat seduhan terakhir.

Seakan tersadar bahwa Seketika
Rindu seseorang,yang tak bisa kulihat lagi.
Jiwamu seakan sirna seakan
Asap yang menghilang tanpa jejak.
Cangkir kepahitan setiap teguknya

Tak terasa lagi,sesuatu hal yang
manis terasa seakan menjadi pahit.
Beradu dalam satu cangkir kopi yang
Kau seduhkan setiap hari.

Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin
lalu ada sedikit bintang malam itu.
Mungkin karena kau tak lagi datang?

Kau selupkan senyummu
yang terlihat pura pura. 
Dan kau kira aku percaya itu?
Tak akan, dan tak lagi.
Biarlah kau selupkan luka itu dalam secangkir kopi.

Katanya" Izinkanku seduhkan kerapuhanmu dalam secangkir sepiku"
Pahit pada rasa kopi itu memang tak Sepahit harapan yg pernah dijanjikan namun tidak terwujud.

Untuk malam yang makin larut untuk kopi yang makin surut aku bersyukur dia tersenyum setiap harinya dan bahagia dengan pilihannya kini. Terimah Kasih.



-Fatricia Putri LM
Gorontalo,08 Oktober 2018 20:33

2 komentar:

  1. ekhm, dalam banget kayaknya, toi it so good, nice ��

    BalasHapus
  2. Wahh makasih para pembaca, jangan bosan untuk kasih kritik dan saran.

    BalasHapus