Kamis, 08 November 2018

"Fatamorgana"



-Fatamorgana-

Kita bagai optik pembiasaan cahaya.
Kita seolah ada menjadi tidak ada.
Khayalanku tentangmu bagai fenomena. 
Aku bagai ditikam tak kasat mata.

Mata melihat.
Telinga mendengar. 
Hatiku yang hancur. 
Telepatiku hanya sebatas itu. 

Aku yang berdarah. 
Dia yang kamu bahagiakan? 
Baiklah, masa kita telah usai. 
Kamu baik hari itu. 

Tapi entah apa yang membuatku menjauh. 
Penghianatan terasa jijik dimataku. 
Fatamorgana memang teruntuk kau. 
Kita bagai disiang hari yang terlihat ada. 
Tapi malam harinya tak kasat mata. 
Dan besoknya Penghianatan terdengar
dari mulutmu.

Aku terlalu akrab untuk kita yang sudah 
menjadi kisah lampau. 
Kita terlanjur asing untuk saling mengenal. 
Kau bagai Fatamorgana membuat orang terperdaya. 

Timbuln ilusi dan muncul cerita misterius sesuatu yang benar, tapi tidak nampak! 
Yang hanya bisa dilihat dari kejauhan. 
Begitu didekat pasti akan lenyap. 
Bak abu yang tak berbekas. 



-Fatricia Putri LM
Gorontalo,29 Oktober 2018



Tidak ada komentar:

Posting Komentar