Senin, 16 November 2020

Ketika Insecure menjadi Bersyukur! #3


 Ketika Insecure menjadi Bersyukur! #3


Masih mengingat memori waktu di indonesia mama dan papa masih bisa ngumpul bersama aku, kita jalan-jalan bersama dan kadang kalau ada tanggal cuti kita liburan ke Eropa bersama menikmati (Museum di Eropa). Sayangnya itu hanyalah memori kecil tersimpan dalam benakku. Sekarang papa menikah lagi dan mama banting tulang menghidupi aku, sampai saat ini tidak sangka yang namanya manusia gila akan harta masih saja hidup dibuminya Allah. Semenjak papa ke makan rayuan pelakor bermata duit itu mama pun binggung harus apa, padahal kurang cantik apa mama, setiap pagi sesibuk apapun mama bergutat dengan pekerjaan ia selalu menyiapkan sarapan serta masih sempat merapikan baju papa yang lusuh. Kebaikan mama bukan diukur akan materi sebab aku dulu pernah mengalami yang namanya bersusah dulu baru bersenang kemudian. Tapi sayangnya Allah memberikan mama dan aku ujian berarti tanda ia sayang sama makhluk-Nya.


Semenjak setahun lebih aku menutup diri dari dunia luar, setahun aku insecure (tidak percaya diri). sampai mama berusaha mengajak les private untukku agar tidak ketinggalan sekolah, tapi yah namanya juga menutup diri hanya mau berkaca dengan diri sendiri dan nggak pernah percaya diri. Dan tentu trauma dengan kelakuan papa yang jelas-jelas aku sendiri melihat mama dan papa berdebat soal perceraian. Mama aku seorang pengacara hebat tapi sayangnya keluarga runtuh akan kesalahan papa, Papa anggota Mahkamah Agung mereka sering memanggil pak hakim, tapi sayangnya namanya jabatan hanya sebatas tulisan serta tempelan saja tak ada yang benar memperlakukan dengan penuh kekeluargaan serta kebijaksanaan, padahal mereka hafal betul setiap pasal-pasal keagamaan yang sering mereka perdebatkan didepat microfon demi sebuah perkara rumah tangga menjadikam mereka mengambil tindakan berpisah.  


Sampai sudah ke lima kalinya aku pindah sekolah karena selalu buat ulah, tapi sabarnya mama nggak pernah luntur sedikitpun ia selalu sabar menjalani kehidupan baru denganku hingga aku bersahabat dengan Radeya sampai masuk kuliah di Eropa semua itu mama yang atur agar aku bisa bergaul dan berteman baik dengan orang lain asal ada batasannya. Mama penuh inisiatif setiap hari membuat aku tidak tampak kesepian walaupun sebenarnya aku kesepian tanpa papa, aku harus mengikhlaskan. Jika tidak maka aku harus memberontak melawan wanita muda yang gila harta serta hanya memperjual belikan keperawatan demi sebuah kekayaan. Dasar wanita tidak punya akhlak. 


Dua tahun lebih aku belum melihat keadaan mama, walaupun menggunakan Video Call tapi berbeda dengan melihat secara langsung. Apakah dia baik-baik saja sejak papa meninggalkan dia demi orang lain, apakah mama kurus, atau gendut?, apa dia rajin maka atau sibuk dengan pekerjaan sehingga mengharuskan ia kadang meminum obat promag yang sering ia kirim lewat Whatsapp, hmm semoga malaikat tanpa sayapku dimudahkan oleh Allah. Ucapku lirih dan segenggam doa yang syahdu  kupanjatkan Kepada-Mu sang maha adil dan mengetahui. 


Menjadi anak broke home, membuatku harus tahan banting, tak boleh cengeng, mengeluh atau memberontak sekalipun. Ingat anak broken home bisa hidup tanpa papa ,asal masih ada Allah yang maha besar yang melihat kita sebagai hamba yang penuh bersyukur akan hari ini. Sudahkah kita bersyukur hari ini?, kalau belum cobalah ucapkan 'Alhamdulillah'.


Mama meninginkan bahwa semenjak aku kecil ia ingin aku  bisa tinggal diluar negri, tapi aku punya pemikiran sendiri aku mau mama melepaskan pekerjaannya dan memulai hidup baru di negara baru. Sayangnya cinta mama terhadap negri ini penuh dengan ambisi, ia begitu bertanggung jawab akan permasalahan kliennya, terkadang ia harus dibayar untuk memutar balikkan fakta. Tapi aku sudah memperingati mama jangan pernah melakukan hal bodoh seperti itu.


Dua tahun berlalu melewati badai masalah keluarga, dunia kamus penuh perjuangan, serta rasa yang masih berteka-teki, tak ada yang tahu saat ini aku hanya sekadar menyukai tapi tidak ingin memiliki, dasar perasaan yang aneh. Ucapku melamun memikir semua yang aku lewati dua tahun terakhir ini..


***

" Menikah Muda atau Berzina Muda?"


" Menikah Muda atau Berzina Muda?"


Zaman dimana orangtua lebih senang melihat anaknya berjalan dengan pacarnya dibanding mengikhlaskan anaknya untuk menikah diusia Muda. Bagaimana Agama dan sebuah kepercayaan menjabarkan bahwa perkawinan dan bagaimana perkawinan menerapkan agama dan kepercayaan?


Mungkin secara normatif Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dapat menjawabnya. Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa[1]. Pengertian tersebut menegaskan bahwa perkawinan berhubungan erat dengan agama dan kepercayaan.


Kepercayaan masyarakat bahwasanya ketika menikah muda si lelaki belum bisa memberi nafkah finasial untuk istrinya ataupun si lelaki masih sangat muda serta Perkawinan yang berkembang di masyarakat juga tidak hanya dapat dilihat sebagai bentuk perjanjian yang membuahkan perikatan antara seorang mempelai laki-laki dan seorang mempelai perempuan. Perkawinan pada kenyataan merupakan bentuk fenomena sosial di masyarakat yang melibatkan banyak pihak dalam prosesinya. Oleh karena itu, aturan-aturan yang melandasi suatu perkawinan tidak hanya dapat ditentukan atas kehendak kedua mempelai yang melangsungkannya, melainkan sifatnya tertutup atau sudah ada ketentuan umum yang pembantuannya. Perkawinan juga menguasai sakral di masyarakat karena merupakan manifestasi atau perwujudan nasib dari seorang laki-laki dan perempuan di dalam mengarungi bahtera rumah tangga dalam sisa hidupnya.


Namun, perkawinan yang dinilai sakral oleh masyarakat dalam pelaksanaannya sering kali menimbulkan permasalahan, mulai dari kekerasan di dalam rumah tangga hingga pelalaian kewajiban oleh salah satu pihak entah itu disengaja atau karena tidak mau memenuhi hakikatnya sebaik suami. Sejenak timbul di dalam benak saya sebagai penulis sebuah pemikiran tentang menikah muda Apakah semua ini disebabkan karena suami dan/atau istri yang belum siap dalam melangsungkan kehidupan berumah tangga ataukah terdapat faktor lainnya?. Jika hal tersebut memang disebabkan karena suami dan/atau istri belum siap melangsungkan kehidupan berumah tangga, maka apakah hal itu disebabkan karena antara suami dan/atau istri belum cukup umur serta belum siap dalam melangsungkan perkawinan. Patutkah perkawinan – perkawinan seperti itu kita tautkan arti sebagai perkawinan muda. Sebenarnya bagaimanakah pelaksanaan perkawinan muda itu di masyarakat?.


Perkawinan usia muda ini memiliki pengertian yang sangat abstrak maka yang dimaksud oleh penulis perkawinan di usia muda adalah seorang pria dan wanita yang melangsungkan perkawinan di bawah usia 21 tahun. Dasar penetapan usia tersebut berasal dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 mensyaratkan bahwa seseorang pria dapat melangsungkan perkawinan ketika usianya mencapai 19 tahun dan wanita yang berusia 16 tahun. Namun untuk melangsungkan perkawinan di bawah usia 21 tahun diperlukan izin dari kedua orang tua. Maka dari itu, usia 21 tahun merupakan usia ketika seseorang dianggap cakap, siap, serta dapat melangsungkan pernikahan tanpa adanya izin dari orang tua.


Ada beberapa pandangan islam tentang menikah muda dari Kitab Fathul Mu'in karya Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari dalam Bab Nikah menyebutkan, hukum pernikahan terbagi kepada tiga bagian, yaitu:

Sunah :

Hukumnya adalah sunah bagi laki-laki ta'iq atau berkeinginan untuk menikah, dan sudah mampu memberi mahar serta nafkah kepada istrinya nanti.


Namun apabila laki-laki ta'iq itu malah tidak siap secara finansial, atau belum bisa menafkahi istrinya, maka lebih baik ditundah lebih dulu sampai ia mencukupi yang nantinya sebagi imam akan membiayai kehidupan rumah tangga.


Makruh :

Bisa dihukumi makruh apabila keduanya baik laki-laki maupun perempuan, belum memiliki keinginan untuk menikah. Kemudian, khususnya laki-laki yang belum mampu membiayai mahar dan menafkahi istrinya.


Wajib :

Hukumnya wajib apabila menjadi nadzar, atau sudah berjanji akan menikahi perempuan yang dimaksud. Serta laki-laki itu ta'iq, sehingga siap dalam segala halnya. Seperti membiayai mahar hingga memberikan nafkah.


Adapula surah dalam Al Quran tentang firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sering kita jumpai disampul belakang undangan walimatul ursy atau pernikahan.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 21:


"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Rum: 21).


Nikah muda?, menurut saya sih sebenarnya nikah mudah itu kan hanya istilah dari mereka yang menikah diusia muda. Tapi yang perlu di garis bawahi atau sesuatu yg paling penting lah dari nikah muda itu sendiri yaa bgaimana kedua insan ini sudah melakukan ketaatan kepada Allah. kenapa saya katakan seperti itu ya karna mereka berdua di dalam mewujudkan atau merealisasikan syahwat mereka itu tidak ke jalan yang salah melainkan ke jalan yg benar. Mereka ingin mendapatkan Ridho Allah bukan murka Allah. Sehingganya mereka memilih untuk menikah bukan memilih perzinahan. Artinya mereka berdua ingin menghantarkan cinta yang suci ini kepada hubungan yg suci pula. Karna memang cinta itu kan suci, itu adalah fitrah setiap manusia tapi bagaimana lagi mereka bisa benar-benar menjaga cinta yg suci ini yang telah di berikan Allah Subahanahu wa Ta'alla. Itu pendapat saya tentang nikah muda. Itulah ungkapan dari teman seangkatanku yang berkacamata serta paham akan hukum menikah muda yang masih belum dipertemukan jodohnya, serta aktif dibeberapa organisasi islam serta kajian islami lainnya. 


Menikah muda dalam kacamata zaman sekarang adalah karena sudah hamil diluar nikah, atau biasa kita sering menyebutnya M B A(Married by Accident )  menikah karena kecelakaan nah kecelakaan yang dimaksud bukan mobil atau motor ya sobat, Tapi kecelakaan melakukan hubungan terlarang suami istri yang belum waktunya tapi sayangnya anak muda sekarang mempunyai semangat api membara untuk mencoba segala hal serta pergaulan dan pengaruh lingkungan yang pesat menjadikan hal yang tidak diinginkan terjadi. Atau setelah menikah muda hubungan dengan pasangan menjadi tidak baik mungkin karena permasalahan kecil atau orang ketiga dll yang mungkin menjadi menikah muda membuat kepercayaan masyarakat untuk takut menikah. 


Sobat ingat takdir itu tidak akan pernah tertukar ketika kamu memang tidak ditakdirkan bersamanya maka Allah subahanahu wa Ta'alla menjaga jodohmu untuk sebaik mungkin  hingga dipertemukan dalam ikatan yang halal. Kalau yang sungguh pasti datang menghampiri orangtuamu. Itu kataku. 


So, bagiku menikah muda itu sebuah anjuran yang baik untuk kalian yang sudah siap segala hal atau ketika sudah bosan pacaran maka sebaiknya menikah saja. Toh untuk apa lama-lama pacaran ujung-ujungnya bukan jodohmu!. Hehe. 


Sayangnya orangtua memiliki pemahaman minim sekali paham akan hal itu, lihatlah disekitarmu dizaman sekarang pemandangan orangtua membiarkan anak gadisnya berjalan dengan bukan muhrimnya, entah itu berjalan berdua, berkelompok hingga pergi kemana serta berbuat apa. Tahukah kalian pernah berfikir ketika kita memilih pasangan untuk perjalanan hidup semati seperjuangan maka bukan dengan jalan pacaran tetapi menikah itulah pembuktian sesungguhnya yang seharusnya kita patut garis bawahi bersama. 



Thanks to reading 👌




Gorontalo, 16, November 2020

Fatricia Putri LM




"Aku dan Kota Eropa" #2


 Aku dan Kota Eropa #2


Burung burung merpati berkerumun dihalte tralibun Baumanskaya. Tepat aku sedang berdiri sendiri menatap pemandangan dimusim semi yang indah di Eropa. Lihatlah segerombolan burung merpati ini sangat menanti musim semi dan kemudian ada burung jantan dan betina yanh ditakdirkan bersama hingga bisa memiliki keturunan yang meneruskan kehidupan mereka selanjutnya. Ingat musim semi kali ini bukan hanya dinantikan oleh makhluk berbulu tetapi manusia seperti aku. Kini aku menatap ponsel yang berisi pesan, permintaan maaf Mama yang belum bisa mengirimkan uang saku untuk ujianku yang akan diadakan dua hari lagi. Kebutuhan kuliahku dan kebutuhan dapur pun sudah kehabisan stok untuk bisa melanjutkan sisa perjuangan.


"Assalamualaikum, Nak. Mama mau jujur. Mama mendapatkan kompensasi uang haram untuk meluluskan korupsi penyeludupan uang senilai beratus miliaran. Tapi mam tidak mau mengambil joh seperti itu. Mama akan mencari uang halal untuk kehidupan kita Nak. Han, kamu yang sabar yah mama akan tetap berusaha semaksimal bisa mengirimkan uang untukmu. Rajin beribadah jangan lupa, kalau rajib belajar mama tahu kamu ahlinya. Miss you too Hannah anakku. 


Dari Mama. 


Membuka lagi dan membaca setiap sudut bagian pesan dari mama yang terkadang mengharukan pekerjaan mengharuskan ia harus memilih antara ia mengambil tawaran kompensasi atasannya atau memilih mencari uang halal yang siap ia kirimkan padaku, dan sekarang pemandangan ini membuat linangan air mata mengingatkan senyum mama yang tak pernah lelah untuk menyekolahkanku. Sungguh mama pahlawanku. Ucapku berjalan dan menyeka air mata yan sudah terlanjur membasahi pipi.


Aku ingat betul saat pertama kali ke Eropa aku bertemu dengan sosok lelaki yang berwajah blasteran dan sok kenal serta sok peduli sama aku, Pagi itu setelah sarapan, aku duduk di indoor untuk menikmati musik semi kota Moskwa sambil menunggu jemputan untuk pulang, tapi sejam lalu sampai minumanku mulai dingin jemputanku tak kunjung datang. Ada sosok lelaki menatapku dengan sendu dan menghampiriku. Hai gadis? (Hai Ladies? ) mengapa wajahmu seperti sedang menangis?(Why your face looking sadness? . ). Aku pun terbangun dari lamunan dan langsung melekatkan kedua telapak tanganku dan menjawab Assalamualaikum, dan langsung meninggalkan orang tersebut. 


Musim semi kali ini penuh harapan, semi kali ini penuh rahmat Tuhan untuk makhlukNya yang hampir binasa terbelenggu akan musim dingin yang ganas. Moskwa terasa hangat dan tenang. Pucuk pucuk pohon mulai bergoyang diterpa angin, pohom pohon bereozka bergerak ke kiri dan ke kanan seperti tubuh para sufi yang nikmat berdzikir dihempus semilir angin 


Setelah berjalan kaki dari caffe tersebut aku pun beranjak ke rumah dan melihat Radeya bersama Zhafran mereka mengetuk pintu rumahku. Aku melihat mereka dari semak-semak pohon. "Buat apa mereka ke sini hari ini kan kuliah  Ms Annastasia Pozzio sedang berlangsung. Ucapku lirih dan memperbaiki ranselku.


"Nah, Zaf itu sana Hannah. Ucapan Radeya langsung menghampiriku. 


Aku menunggu mereka pergi tetapi mata Radeya tak pernah jauh dari yang namanya CCTV ia cepat melihat ke arahku yang sedang melamun dibalik semak semak. "Eh, kalian. Ucapku terbata. "Assalamualaikum Hannah. Ucap Zhafran. 

"Waalaikumsalam Zaf. Eh Han ngapain disemak semak?, tanyanya. "Hm, biasa pasti mau menghindari kita lagi. Ucap Radeya yang mulut tidak bisa diam kecuali sedang makan. "Ehh, nggak kok, kalian ngapain?, tanyaku. "Kami kira kamu sakit  atau butuh bantuan jadi kami sesama teman kamu yang se-indonesia menjenguk kamu Han, bukankah dalam Islam menjenguk orang sakit itu dapat pahala. Ucap Radeya lagi. "Ihh, dey. Aku nggak sakit kok. Cuman lagi cari angin aja tadi makanya keluar. Ya udah yuk mampir ke rumah dulu, ucapku malu mata Zhafran tak pernah lepas dari pandanganku. 


"Kalian duduk dulu aku buatin teh hangat untuk kalian. Ucapku meninggalkan mereka tetapi disusul oleh Radeya. "Eh, aku jangan teh inikan musim panas, masa sih kamu mau badan kami berlinang keringat. Hehe. Bercanda Han. Ucapnya. Aku langsung menarik Radeya ke dapur dan menanyakan kenapa ia membawa Zhafran ke rumahku. Katanya ia rindu sama wajah kamu jadi aku bawah deh. Ucap Radeya mengejek."Ih Radeya Putri Abqura. Ucapku memanggil nama panjangnya. "Kenapa Hannah Nayyara Salama. Ucapnya mengejek memanggil namaku. 


"Setelah habis minum bawa dia pergi dari rumahku, aku nggak mau Ibu Samirah setelah ia pulang dari kerja ia melihat lelaki masuk ke rumahnya bisa saja ia bisa memarahiku. Ucapku memperingati Radeya. "Baiklah bos. 


Tak sampai setengah jam Radeya dan Zhafran setelah menghabiskan minuman mereka langsung bergegas pergi dengan mobil sport Zhafran dan aku mengantarkan mereka sampai ke depan rumah sampai mereka melaju dengan kecepatan mobil sport sampai tak terlihat lagi mobil mereka. 


Mereka adalah temanku di kampus dan dari semester 1 sampai semester 5 sekarang aku ada hati dengan Zhafran, tetapo sayangnya ia banyak didekati wanita. Radeya adalah sepupunya Bunda Radeya dan Mama Zhafran bersaudara jadi mereka kuliah bersama di Eropa karena Zhafran diberikan amanah untuk menjaga sepupu itu. Tapi sayangnya aku mulai tenggelam perasaan suka kepadanya semenjak ia di dekati teman sekelas kami namanya Sarah Noura ada campuran indonesia tapi ia fasih dalam bahasa inggris.



***


Jumat, 13 November 2020

"Perkara Halal atau Haram" #1

 


Perkara Halal atau Haram? #1


"Tolong kau atur map berisi perkara korupsi ini, agar kau bantu diperingan dakwaannya. Akan ada kompensasi untukmu jika kamu mau meluluskannya". 


"Aku tahu persis siapa yang berbicara itu, ia adalah atasanku. Aku mengenali dirinya, namun aku cuku terperangah mengatasi hal perkara korupsi ini. Bisa saja aku memakan uang haram demi kemaslahatan kebenaran korupsi dan aku harus bagaimana?, membiarkan itu terjadi atau memberikan tanggung jawab kepada orang lain?. Ucapku cukup terperangah mendengar celotehan atasanku yanh cukup terperdaya oleh uang dan kekuasaan.


 Bagiku kesempatan kali ini membuat naik jabatan, serta kompensasi yang sangat cukup untuk keluargaku, Tapi sayangnya aku masih punya prinsip pada keluargaku yaitu mengambil yang halal dan menjauhi yang haram. Tapi hari ini anakku membutuhkan uang cukup banyak untuk ujiannya, sekolah di Eropa tidaklah mudah apa lagi biaya hidup dan tempat tinggal yang cukup mahal membuat aku kebingungan harus mengambil pinjaman dimana?, ketika aku harus memilih apa yang aku lakukan Ya Allah cobaan apa lagi ini . Ucapku tersudut dimeja ruang kerjaku. Aki tertegun, menoleh kekanan dan kekiri melihat orang disekitarku sibuk dengan urusan mereka , memecahkan kasus dimeja mereka masing-masing adalah sebuah tanggung jawab besar. Tak ada yang melihatku, itu artinya aku bisa sedikit memikirkan sejenak mencerna apa yang harus aku lakukan.


Aku membaca setiap bait demi bait kasus korupsi yang menggelapkan dana sosial yang dipakai terdakwah untuk urusan pribadinya. Dalam rekaman percakapan telefon ada gambar mereka yang sedang berbincang dan mengambil sekoper uang haram, jepretan kamera foto ini dari kamera yang tersembunyi saat Si pelaku bersama rekan kerjanya yang menyeludup dijam kerja untuk mengambil barang buktinya agar tidak ada yang tahu. Entahlah, atasanku mendapatkan dari mana seperti ia terlibat juga dengan terdakwah tersebut. Adapun foto copy rekening yang berjumlah uang puluhan miliar yang tertulis dari bank.


Sungguh menggelikan. Orang yang memikul jabatan dan sekarang diambil sumpahnya terlebih dahulu tapi bersifat seperti sampah dimasyarakat itu sendiri, bertindak seperti ini dan dengan tanggung jawabnya berani melakukan pengelapan. Dimanakah Moral dan Agama yang selama ini dipamerkan dalam bentuk sedekah difoto diupload dan media. Apakah agama hanya sekadar tempelan, bagi mereka agar di anggap bermoral ?. Jika agama hanyalah rutinitas ibadah dan kewajiban tanpa mengetahui mana yang baik dan buruk masihkah para pemangku jabatan itu disebut waras. Aku tidak paham dengan pikiran mereka, begitu pula dengan pikiran atasanku yang berniat membantunya demi sebuah imbalan. 


Aku harus mencari bukti lainnya serta beberapa rekan untuk membuat skakmat si pelaku, agar mereka tahu bahwasanya jika aku mengambil kesempatan ini itu sama aku tidak ada bedanya dengan mereka sama-sama sampah. Aku pun menelusuri satu per satu berkas dan sepertinya ada beberapa yang hilang karena kasus ini bersangkutan dengan orang berjabatan maka banyak yang ganjil dalam kasus ini. Aku harus mencari bukti lainnya agar memperkuat untuk bisa melawan pecundang seperti mereka yang memakan uang haram. 


Satu jam setelah bergulat dengan map penuh perkara dunia adzan pun berkumandang dan aku lekas membereskan berkas tersebut dan bergegas ke mesjid yang ada di dalam kantorku. 


Setelah berduaan dengan sang pencipta aku mulai rapuh dan memikirkan nasib anakku yang notabennya tinggal di negri asing tanpa sanak saudara serta tak ada tempat ia mengeluh kesah hanya aku saja sebagai tulang punggung keluarga untuk menyambung hidup untuk ke depannya..


***


Jumat, 09 Oktober 2020

"Di Negeri Kami, Masih belum Merdeka! "



Sengkuni Menggema saat Unjuk rasa RUU Cipta Kerja. 

Kerusuhan terjadi di mana-mana

Demo RUU, HAM, serta se-indonesia. 

Ini bukan masalah perkara indonesia. 

Tapi ini tentang keadilan yang ada dinegara. Milik kami semua, Masuklah kaum borjuis ke negara kita. 

Rakyat biasa jenuh serta pasrah, hanya mahasiswa  berani menyuarakan keadilan negara.


Aku hanya berpesan perjuangan para mahasiswa,

Tak akan kenal lelah,letih serta berusaha. 

Berjuang untuk negri ini bukan untuk siapa-siapa tapi untuk kita semua. 

Ia kita semua rakyat indonesia masih bertanya-tanya? 

Kapan indonesia merdeka?, Bukankah indonesia sudah merdeka 75 tahun yang lalu. Indonesia merdeka tapi masih banyak gulita. 

Saat pandemi masih merajalela, timbul baru permasalahan pemecah indonesia. 


Aku hanya rakyat biasa, dan hanya mahasiswa. 

Mampu berjuang melalui media.

Jika keadilan saja tak kunjung tiba.

Kenapa aparat memberi gas air mata?

Yang seharusnya jadi penengah.

Kenapa menjadikan suasana menjadi gundah?

Serta yang di kritik pun hanya tidur duduk dikursi penguasa. 

Keadilan bagiku ketika semua sejahtera

Bukan sedikit-sedikit pasrah,atau menyerah. 

Tunduk kepada aturan-aturan penuh resah

Diam tanpa kata, pada perubahan tanpa makna.


Kepada Mereka Yang Gugur dalam Demonstrasi

Diam adalah penghianatan. 

Demonstrasi adalah menyuarakan keadilan. 

Media adalah sebuah kritikan untuk para pemegang kekuasaan. 

Maka kami rakyat biasa berjuang, demi Indonesia bersatu, demi kebangkitan.


Gorontalo, 10 Oktober 2020

Fatricia Putri LM






Selasa, 29 September 2020

"Bait Tentang Rasa"




Bahkan, kau tidak sadar

Bait tentangnya ,hanya mimpi bersandar. 

Alih-alih aku merindukanmu kembali. 

Karena sejatinya, bait itu hanyalah ilusi. 


Penatku hilang di hembus angin sepoi-sepoi.

Risauku pupus bersama tawamu yang abadi. 

Perlahan aku mulai menyelam lalu tenggelam

Menjauh dari sendu keheningan terpaan. 


Andai penantian menjadi bukti kenyataan. 

Setitik cahaya kian tersenyum dalam untaian. 

Dalam alunan kata sang langit masih bernostalgia. 

Memimpikan keindahan rasa bertaburkan bahagia dan kecewa.


Rasa kenikmatan mulai membiarkan asa melambung keawan.

Memimpikan angan-angan yang ada dalam bayangan. 

Menghimpun selaksa riuhnya rindu di bibir imaji asa

Dengan sebatas sapa yang terpaksa menyapa.


Jangan tanya lagi bila sisanya tiada yang terisi

Rasaku terbagi setelah senja melepas pergi. 

Menenggelamkan kata menjasi pelipur lara ketika sunyi. 

Maka biarlah aku menyimpan memori ini sendiri. 


Gorontalo, 28 September 2020

Fatricia Putri LM

 

Senin, 21 September 2020

Menikah Muda atau Berzina Muda?




Zaman dimana orangtua lebih senang melihat anaknya berjalan dengan pacarnya dibanding mengikhlaskan anaknya untuk menikah diusia Muda. Bagaimana Agama dan sebuah kepercayaan menjabarkan bahwa perkawinan dan bagaimana perkawinan menerapkan agama dan kepercayaan?


Mungkin secara normatif Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dapat menjawabnya. Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa[1]. Pengertian tersebut menegaskan bahwa perkawinan berhubungan erat dengan agama dan kepercayaan.


Kepercayaan masyarakat bahwasanya ketika menikah muda si lelaki belum bisa memberi nafkah finasial untuk istrinya ataupun si lelaki masih sangat muda serta Perkawinan yang berkembang di masyarakat juga tidak hanya dapat dilihat sebagai bentuk perjanjian yang membuahkan perikatan antara seorang mempelai laki-laki dan seorang mempelai perempuan. Perkawinan pada kenyataan merupakan bentuk fenomena sosial di masyarakat yang melibatkan banyak pihak dalam prosesinya. Oleh karena itu, aturan-aturan yang melandasi suatu perkawinan tidak hanya dapat ditentukan atas kehendak kedua mempelai yang melangsungkannya, melainkan sifatnya tertutup atau sudah ada ketentuan umum yang pembantuannya. Perkawinan juga menguasai sakral di masyarakat karena merupakan manifestasi atau perwujudan nasib dari seorang laki-laki dan perempuan di dalam mengarungi bahtera rumah tangga dalam sisa hidupnya.


Namun, perkawinan yang dinilai sakral oleh masyarakat dalam pelaksanaannya sering kali menimbulkan permasalahan, mulai dari kekerasan di dalam rumah tangga hingga pelalaian kewajiban oleh salah satu pihak entah itu disengaja atau karena tidak mau memenuhi hakikatnya sebaik suami. Sejenak timbul di dalam benak saya sebagai penulis sebuah pemikiran tentang menikah muda Apakah semua ini disebabkan karena suami dan/atau istri yang belum siap dalam melangsungkan kehidupan berumah tangga ataukah terdapat faktor lainnya?. Jika hal tersebut memang disebabkan karena suami dan/atau istri belum siap melangsungkan kehidupan berumah tangga, maka apakah hal itu disebabkan karena antara suami dan/atau istri belum cukup umur serta belum siap dalam melangsungkan perkawinan. Patutkah perkawinan – perkawinan seperti itu kita tautkan arti sebagai perkawinan muda. Sebenarnya bagaimanakah pelaksanaan perkawinan muda itu di masyarakat?.


Perkawinan usia muda ini memiliki pengertian yang sangat abstrak maka yang dimaksud oleh penulis perkawinan di usia muda adalah seorang pria dan wanita yang melangsungkan perkawinan di bawah usia 21 tahun. Dasar penetapan usia tersebut berasal dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 mensyaratkan bahwa seseorang pria dapat melangsungkan perkawinan ketika usianya mencapai 19 tahun dan wanita yang berusia 16 tahun. Namun untuk melangsungkan perkawinan di bawah usia 21 tahun diperlukan izin dari kedua orang tua. Maka dari itu, usia 21 tahun merupakan usia ketika seseorang dianggap cakap, siap, serta dapat melangsungkan pernikahan tanpa adanya izin dari orang tua.


Ada beberapa pandangan islam tentang menikah muda dari Kitab Fathul Mu'in karya Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari dalam Bab Nikah menyebutkan, hukum pernikahan terbagi kepada tiga bagian, yaitu:

Sunah :

Hukumnya adalah sunah bagi laki-laki ta'iq atau berkeinginan untuk menikah, dan sudah mampu memberi mahar serta nafkah kepada istrinya nanti.


Namun apabila laki-laki ta'iq itu malah tidak siap secara finansial, atau belum bisa menafkahi istrinya, maka lebih baik ditundah lebih dulu sampai ia mencukupi yang nantinya sebagi imam akan membiayai kehidupan rumah tangga.


Makruh :

Bisa dihukumi makruh apabila keduanya baik laki-laki maupun perempuan, belum memiliki keinginan untuk menikah. Kemudian, khususnya laki-laki yang belum mampu membiayai mahar dan menafkahi istrinya.


Wajib :

Hukumnya wajib apabila menjadi nadzar, atau sudah berjanji akan menikahi perempuan yang dimaksud. Serta laki-laki itu ta'iq, sehingga siap dalam segala halnya. Seperti membiayai mahar hingga memberikan nafkah.


Adapula surah dalam Al Quran tentang firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sering kita jumpai disampul belakang undangan walimatul ursy atau pernikahan.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 21:


"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Rum: 21).


Nikah muda?, menurut saya sih sebenarnya nikah mudah itu kan hanya istilah dari mereka yang menikah diusia muda. Tapi yang perlu di garis bawahi atau sesuatu yg paling penting lah dari nikah muda itu sendiri yaa bgaimana kedua insan ini sudah melakukan ketaatan kepada Allah. kenapa saya katakan seperti itu ya karna mereka berdua di dalam mewujudkan atau merealisasikan syahwat mereka itu tidak ke jalan yang salah melainkan ke jalan yg benar. Mereka ingin mendapatkan Ridho Allah bukan murka Allah. Sehingganya mereka memilih untuk menikah bukan memilih perzinahan. Artinya mereka berdua ingin menghantarkan cinta yang suci ini kepada hubungan yg suci pula. Karna memang cinta itu kan suci, itu adalah fitrah setiap manusia tapi bagaimana lagi mereka bisa benar-benar menjaga cinta yg suci ini yang telah di berikan Allah Subahanahu wa Ta'alla. Itu pendapat saya tentang nikah muda. Itulah ungkapan dari teman seangkatanku yang berkacamata serta paham akan hukum menikah muda yang masih belum dipertemukan jodohnya, serta aktif dibeberapa organisasi islam serta kajian islami lainnya. 


Menikah muda dalam kacamata zaman sekarang adalah karena sudah hamil diluar nikah, atau biasa kita sering menyebutnya M B A (Married by Accident )  menikah karena kecelakaan nah kecelakaan yang dimaksud bukan mobil atau motor ya sobat, Tapi kecelakaan melakukan hubungan terlarang suami istri yang belum waktunya tapi sayangnya anak muda sekarang mempunyai semangat api membara untuk mencoba segala hal serta pergaulan dan pengaruh lingkungan yang pesat menjadikan hal yang tidak diinginkan terjadi. Atau setelah menikah muda hubungan dengan pasangan menjadi tidak baik mungkin karena permasalahan kecil atau orang ketiga dll yang mungkin menjadi menikah muda membuat kepercayaan masyarakat untuk takut menikah. 


Sobat ingat takdir itu tidak akan pernah tertukar ketika kamu memang tidak ditakdirkan bersamanya maka Allah subahanahu wa Ta'alla menjaga jodohmu untuk sebaik mungkin  hingga dipertemukan dalam ikatan yang halal. Kalau yang sungguh pasti datang menghampiri orangtuamu. Itu kataku. 


So, bagiku menikah muda itu sebuah anjuran yang baik untuk kalian yang sudah siap segala hal atau ketika sudah bosan pacaran maka sebaiknya menikah saja. Toh untuk apa lama-lama pacaran ujung-ujungnya bukan jodohmu!. Hehe. 


Sayangnya orangtua memiliki pemahaman minim sekali paham akan hal itu, lihatlah disekitarmu dizaman sekarang pemandangan orangtua membiarkan anak gadisnya berjalan dengan bukan muhrimnya, entah itu berjalan berdua, berkelompok hingga pergi kemana serta berbuat apa. Tahukah kalian pernah berfikir ketika kita memilih pasangan untuk perjalanan hidup semati seperjuangan maka bukan dengan jalan pacaran tetapi menikah itulah pembuktian sesungguhnya yang seharusnya kita patut garis bawahi bersama. 



Thanks to reading 👌




Gorontalo, 21 September 2020

Fatricia Putri LM




 

Sabtu, 22 Agustus 2020

"Rindu Senyum-nya"

 


"Rindu Senyum-nya"


Senja itu mempesona

Sendirian menjadikanku sendu. 

Sang surya gulita.

Begitupun harapan juga. 

Melebur dalam kalbu. 

Jarak menjadi semu. 

Seketika berdoa untukmu. 

Hujan titip rindu. 


Matahari  bersembunyi  menyapaku.

Seakan aku benalu. 

Dingin merasuk tulangku. 

Darah seakan beku. 

 

Bayang-bayang kelabu. 

Usai sudah perkara rindu.

Kini dingin menghantui.

Hati ingin bertamu.

Menjelajahi lewat mimpi. 


KOTAMOABAGU, 22 Augustus 2019

Fatricia Putri LM

Kamis, 30 Juli 2020

"Dua kali mendengar Takbiran, Tak Kunjung Pulang"-Cermin




"Dua kali mendengar Takbiran, Tak Kunjung Pulang"-Cermin

Seketika mata menjadi lelah untuk menatap dunia, Andai pelukkan hangat Ibu masih terasa mungkin aku masih bisa duduk bersama mereka. Mulutku tak pandai berkata, Tapi Mataku pandai berbicara lewat Air mata.

Pesan dari Ibu membuat aku menjadi resah, kali ini lebaran kedua kalinya aku tak bisa berjumpa dengan mereka.

Sedih, marah, sehingga hanya membisu seketika. Dengan berat hati aku mengirim Pesan singkat "Minal Aidin Wal'faizin mohon maaf lahir dan batin". Setetes demi setetes membasahi ponselku. Seketika aku melihat layar ponsel dan Ibu sedang mengetik. Iya pun mengatakan "Aamiin, dan ucapan yang sama.

 Apakah aku harus berkata bahwa sedang rindu? Ataukah aku memihak pada gengsiku?

Aku ingin memeluk, mencium serta meminta maaf pada Ibu tapi waktu enggan mempertemukan kita,serta jarak yang hanya saling mendoakan.

Bertemu dengan keluargaku membuat aku lebih bersemangat lagi untuk bertahan hidup, entahlah yang terlintas dalam memoriku hanyalah kenangan manis, pahit serta Album yang terus menerus menghiasi otakku.

Aku doakan untuk Ibu serta Ayah, kakak, Dan adik. Semoga kita bisa bertemu pada lebaran selanjutnya. Semoga dipanjangkan umur kalian untuk bisa bertemu aku dan suamiku pada lebaran berikutnya.

Dalam hati terasa ingin bertemu tapi mulut memang sulit berguman bahwa rindu, Tapi ingat ada bait-bait doa yang perlu kalian siarkan dalam sujudmu. Kemarin sudah bukan milik kalian tapi esokkan entahlah. Hargailah kebersamaan Karena kita tidak pernah tahu bahwa waktu memihak pada siapa!.

Boroko, 30 Juli 2020
Minal Aidin Wal'faizin mohon maaf lahir dan batin Ma, Pa,Sist,noy:)

Minggu, 19 Juli 2020

"Perihal Hati"


"Perihal Hati"

Walau Rasaku Masih berteka-Teki.
Aku menghimpun dalam sanubari. 
Sepucuk surat yang tak dipungkiri. 
Menusuk hati mengadu sepi. 
Kini saatnya berpotret diri. 
Memasang tanda masih sendiri. 
Besok pagi pasti bisa dinikmati. 
Dengan keikhlasan hati yang mulai menyeimbangi. 
Jurang-jurang mentari mulai meratapi. 
Hasrat tentang hidup yang penuh dramanisasi. 
Andai penantian tentang rasa mulai tak perduli. 
Bagiku mimpi mendekapmu dalam diam 
hanya ilusi. 
Sejarah terulang hanya untuk belajar menjadi lebih baik lagi:)

Boroko. 19 Juli 2020

"Museum Tanah Kelahiranku"

(location : Mesjid Raya Baitul Makmur Kota Kotamobagu) 



"Museum Tanah Kelahiranku"

Pantaskah aku merindu sendirian?.
Damai membayangkan tempat kelahiran.
Aku yang sedang berbincang layaknya tuan. 
Tepat malam ini, diam detak jam berdiam.

Seakan meronta-ronta ingin kembali kehalaman.
Terlalu nyaman dengan bayang kejadian. 
Hingga ber-ribu bab dalam fikiran untuk pulang. 
Aku tuliskan dengan kata-kata singkat untuk bisa mengenang. 

Kepulanganku membawa aku pada sang waktu.
Perihal melepas rindu dahaga. 
Menyusuri lagi ceritatera dimana Ayah, Ibu berbincang. 
Wacana kembali kepangkuan hanyalah omong kosong. 

Aku menyebutnya Museum...
Sebab berisi sejarah sejak aku melihat dunia. 
Genggaman hangat kebersamaan terlihat bahagia. 
Bagaikan lentera yang menyinari cahaya. 

Kembali meratap serta mengulang
Merajut lagi kenangan yang kini menghilang. 
Bekasnya hanya terkenang. 
Bagai terputar rekaman renungan.

Kembalilah peristiwa lampau.
Akan aku berikan separuh harapan. 
Untuk bisa mengenang dalam diam. 
Ratapan penyesalan yang menjelma menjadi doaku.

Boroko, 19 Juli 2020



"Senja & Fajar"


"Senja & Fajar"

Senja atau fajar sama saja tenggelam.
Serta timbul diarah yang berbeda dalam alam. 
Dalam sanubari saling menenggelamkan. 
Di belantara menuntunku dalam kesedihan.

Fajar adalah doa. 
Senja itu penghabisan.
Keduanya  berbeda.
Tetapi keduanya saling berbagi Jingga.

Fajar adalah saat yang begitu kunanti-nanti.
Selalu menyuguhkan pesona yang elok nan menawan.
Jika cuaca sedang tak dirundung hujan.
Melaluinya aku belajar ‘mengheningkan cipta ‘ sekaligus merapalkan doa-doa.

Perlahan Fajar merangkak  berganti menuju Senja.
Menuju setengah gelap mencapai titik bumi.
Ketika matahari telah hilang dari cakrawala.
Kita hanyalah saling melengkapi serta meratapi esok hari. 

Boroko, 19 Juli 2020.



"Hari Menjelang Kematian"


"Hari Menjelang Kematian"

Pada suatu hari nanti.
Ketika jasad terdiam kaku.
Dan hanya ada kamu bersama amalmu.
Apakah masih sempat kau memikirkan dunia ini?

Andai azab bisa dirasakan dalam dunia.
Andai suara siksa terdengar riuh serta menyiksa.
Di sela-sela waktu senggangmu malam ini.
Apakah masih mengingat mati?.

Suara merdu tak terdengar lagi.
Wajah, serta tubuh yang indah tak sebagus lagi.
Pakaian serta harta, tahta tak bisa dinikmati lagi.
Dunia ini sesat serta hanya sesaat kita tempati.

Jadwal dunia mulai memadatkan kesibukkan.
Hingga mulai memakan waktu tentang perkara Agama.
Larik - larik sajak tak bergema lagi.
Pada hari dimana ajal mendatangi.
Apa yang harus kau siasati?
Haruskah tiap detik, menit, serta jam. Ingat mati?

Kau akan letih disibukkan oleh duniawi.
Serta Apa yang kau kejar? Maksiatkah? Hartakah? Atau?
Hari Menjelang sore kematian menghampiri.
Tanda akhir bahwa hidup hanyalah habis sampai disini.
Dan tinggal Amal ibadah yang mampu mendampingi.


Boroko, 19 Juli 2020.
Selagi hidup, Ingatlah mati!

Puisi untuk Sastrawan Alm. Eyang Sapardi Djoko Damono yang menginspirasi setiap bait-bait puisiku:)

Senin, 13 Juli 2020

"Keluarga, dan Kenangan Manis"




"Keluargaku,dan Kenangan Manis"

Sejuta Impian Kenangan Yang Perlahan padam. 
Bayang Sunyi dan Rindu yang Membisu
Hujan menabur kesunyian malam ini
Jemari menari menderas pada getar kata.
Kotori lembaran kertas nan putih
Tak kala lirih ia mengikuti perasaan.
Katamu ini akan sebentar saja ?
Tak lebih lama dari Tuhan pertemukan kita.
Tapi aku sudah bosan melahap rindu
Melayani bayang mu yang kerap bertamu.
Secangkir kopi kesukaan mu ku suguhkan
Akhirnya aku memilih jalan kehidupan. 

Kami masih disini ...
Menanti walau tak pasti
Berharap keajaiban datang menghampiri
Untuk hilang kan semua keraguan hati
Tuhan.. Sosok berharga dalam hidupku adalah keluarga. 
Aku mohon, redakanlah badai ini
Sirnakanlah segala kepiluan kami
Dan hadirkan lah senyum bahagia di wajah kami
Dan berkumpul dengan orang kami sayangi.

Menanti haru, waktu, serta tawa 
dengan keluarga. 
Pesan tersurat aku titipkan untuk mereka. 
Memilih dan dipilih adalah hal terberat. 
Antara keluarga dan masa depan. 
Maut memisahkan kita semua 
serta orang tersayang. 
Memulihkan melihat pemandangan bahagia menjadi drama.
Waktu menanti fajar hingga kesepian menemukanku. 
Perasaan kala itu bercampur aduk menjadi riuh. 
Perkara agama aku harus utamakan,
 Ingat unia ini sementara!.
Disela waktu yang mengambil semua kenangan. 
Sepi mulai mengendap menjadi pilu dan bersaksi.
Memakan semua kejadian yang telah usai menjadi lunglai. 
Mereka tidak kan pernah usang tetapi mengenang dalam sanubariku. 
Dari kejauhan aku tersenyum membeku. 
Bait doa, lalu bersabar salah satu kerinduan yang selalu ada disepertiga malamku. 
Untuk saat ini aku belum bisa membahagiakan mereka. 
Tapi ingat ...
Tuhan punya cara sendiri
 untuk memperbaiki keadaan ini. 
Kejutan yang paling hebat selama sisa hidupku adalah hadir bersama keluargaku. 



Boroko, 14 Juli 2020.

Untuk hari ini penantian telah usai-
Dan, ketika suasana mulai hangat aku pasti kembali!.

Senin, 04 Mei 2020

"Semesta Sedang tidak Bercanda"



Dunia sekarang tidak baik,ajarkan insan-Mu untuk tetap bersabar sejenak.
Kali ini tidak bercerita tentang kebahagiaan bukan tentang kesenangan, melainkan kisah tragedi menyedihkan.
Catatan hari dimana akan diselimuti kabar tak enak hati.
Waktu ke waktu mencatat setiap rincinya kisah, dimana bumi tidak baik-baik saja saat ini. 
Candaan-Mu membuat kita terkejut tak berdaya.

Semoga ini segera berakhir dan berjalan kembali
Seperti sediakala semua bebas berbicara, berjabat tangan, duduk nyaman dimesjid dengan mengaji.
Tidak ada lagi rindu yang berbatas jarak.
Pertemuan menjadi satu kebahagiaan yang dinantikan. 
Serta duka pada semesta semakin larut dalam keberkahan Ramadhan. 

Allahumma Aamiin:)

Kotamobagu, 04 Mei 2020

Sabtu, 25 April 2020

"Ketika Niat mengalahkan Ketakutan"-CERMIN


Ketika kamu datang kerumahku, aku akan senang hati membuka pintu Rumahku.

"Tokk.. Tok... Ucapan salam darimu.

"Assalamualaikum.

"Waalaikumsalam. ucapku.

Seketika jantungku seakan mau berhenti, aku tak berani menatapnya terlalu lama. Takut akan diuji Allah, Nanti yah setelah kamu datang bersama keluargamu aku akan bersiap untuk itu. Ucapku dalam hati. Entahlah kamu merasakan hal yang sama sepertiku atau hanya aku.

Duduk berbincang dengan orangtuaku,seakan darahku tak mengalir lagi. Sekujur tubuhku dingin membisu mendengar yang akan ia sampaikan nantinya.

Diam, tenang ada Allah. sambil melafazkan Dzikir dalam hatiku banyak hal yang mereka perbincangkan,selesai berbicara tentang niatnya untuk menyempurnakan separuh agama, Sekaligus meminta restu pada orangtuaku. Aku terdiam seketika untuk mencerna kembali niatannya. Selesai pada penghujung waktu yang mulai berkumandang Adzan serta awan yang mulai menghitam bertanda malam akan menyapa dan burung-burung riuh kembali kesangkarnya.

Tersenyum bahagia sambil menatapku sekali-kali dan berkata "Semoga kita dimudahkan". Ucapnya yakin dan memantapkan pilihannya. Tidak ada pembicaraan lagi usai berbuka puasa kamu pun menjadi Imam didepan keluargaku, membuktikan bahwa kamu bisa menjadi Imam dalam keluarga kita nanti.

Banyak hal serta kesempatan yang selalu menghampiri kita yang akan menyempurnakan Agama. Takut, lawan kata berani. Itulah kamu.
Usai Margrib ,Isya serta Tarawih, kamu berpamitan serta pulang dengan membawa pesan berisi kebahagiaan. Aku harap ini akan berlanjut, sebab kita masih pada pertengahan puncak belum pada akhirnya.

Ketika awan menghitam ada hujan yang menghangatkannya, ketika Niat sudah yakin ada Allah yang memudahkannya:)


Kotamoabagu, 26 April 2020
Fatricia Putri LM



Selasa, 14 April 2020

"Geografi" (Gelombang Grafitasi Hati)



Selamat Datang pagi. 
Menawarkan hati.
Menyeduhkan kopi. 
Melewati mentari. 

Pagi menyapa dengan harap. 
Denting waktu tak bermain sigap. 
Helaan napas kian memanas mantap. 
Grafitasi angin meniup sedap. 

Kantuk yang masih ingin menguap. 
Rindu yang memapah terus meluap. 
Ku pasangkan Harapan yang masih belum siap. 
Gelombang rindu mulai bertebaran dilangit asap. 

Kita membeku di putaran waktu. 
Berpura Amnesia.
Dan, melupakan sapa, canda. 
Juga rasa , dan temu. 

Apakah dulu kita pernah ada?... 
Ataukah hanya datang lalu lenyap. 
Dimakan rayap serta, hilang dimakan waktu?...
Maaf peran Antagonisku begitu siap , Untuk melepas!..



Kotamoabagu , 15 April 2020
Fatricia Putri LM 

"Nikmat"



Tak pernah terhitung dengan jari. 
Tak pernah terlihat dengan mata. 
Tak pernah terlintas oleh fikiran. 
Tak pernah terjabarkan lewat kata. 

Semesta seluas samudra membentenginya. 
Tapi dengan rasa Syukur tak pernah kita rasa. 

Lupakah dengan Sang Pencipta?...
Ataukah belum merasakannya?... 

Napas yang tak perlu dibeli. 
Alam yang menjadi penyejuk sejati. 
Mata memandang tak pernah henti-hentinya. 
Inilah semakin dekat dengan Sang Ilahi, agar keimanan tak bisa terganti. 

Sujud Syukur dalam suatu kebahagiaan. 
Melambangkan Nikmat yang tiada habisnya. 
Ingat. Tahta,rasa,serta,Harta, adalah titipan. 
Kapan saja Ilahi bisa mengambilnya kembali.


Kotamobagu, 14 April 2020
Fatricia Putri LM

Sabtu, 28 Maret 2020

Sajak-"Catatan menjadi Dewasa"



Persimpangan hidup 
memberi nasehat penting. 
Saat waktu masih 
ada banyak peluang. 

Ingatan mulai menemukan dan berdatangan. 
Rindu yang menunggu dan berserampangan. 
Berjejeran sampai pada bait doa berserakan.
Kembali pada memori yang menaruh pelajaran.

Yang kadang samar, 
kadang begitu persis difikirkan. 
Tiap doaku sisipkan untuk bahagia yang dibutuhkan sekarang.
Semua tak lagi sama sebab kata adalah detak
Dan titik adalah mati.
Ingat kau masih diberikan kesempatan bernapas untuk hari ini. 



Kotamobagu, 29 Maret 2020
Fatricia Putri LM

Kamis, 26 Maret 2020

Covid 19 -"Mengalah untuk Semesta"


Corona Virus namanya. 
Manusia yang terkena akan diisolasi.
Para medis sedang bermeditasi serta mengobati. 
Untuk kemaslahatan umat dibumi yang terjangkiti. 

Mengalah-lah untuk Semesta... 

Sebentar lagi Ramadhan akan datang. 
Dan akan tinggal beberapa bulan mendatang. 

Mengalah-lah kepada bumi... 

Semesta tidak baik kau singgahi. 
Terlalu banyak dramanisasi. 
Bangga serta apresiasi pada medis, tentara serta polisi. 
Serta pemerintah yang sedang menanggulangi. 

Sang Khaliq lindungi kami.
Dunia hanyalah tempat persinggahan semata. 
Mudah bagi-MU mengusir tamu yang tak kita sukai. 
Cepatlah pergi, Jangan bertahta dibumi terlalu lama!. 

Kami yang tinggal dibumi atas Nama Manusia. 
Ingin cepat berakhir dan menyambut bulan Ramadhan.
Kami hanya mampu menitihkan Air mata. 
Berdoa, berusaha serta mencegah solusinya. 

Semoga ada hikmah dibalik semua ini. 
Walau semesta semakin menjadi-jadi. 
Ada Sang khaliq mampu mengambilnya serta mengobati. 
Kembali pulihlah, Dunia sedang digerogoti.

Ada datang ada pergi. 
Semoga nantinya ditelan bumi. 
Virus itu tak akan kembali. 
Semua sandarkan kepada Sang Ilahi.


Kotamobagu, 27 Maret 2020
Fatricia Putri LM

Sabtu, 21 Maret 2020

"Rumah terasa Asing"

"Rumah terasa Asing"

Anggap saja hari esok tidak ada. 
Mereka menganggapku 
bagaikan sudah tiada. 
Tak berbicara padaku, 
sampai hati terasa terluka. 
Aku diam seketika memikirkan,
 Apa kesalahanku pada mereka? 

Berfikir, bertanya?, Tak ada jawaban. 
Tujuanku sebenarnya mencapai masa depan. 
Meraih kehidupan yang sesungguhnya.
Dan menghindari zina dimuka bumi yang ada. 

Andai mereka sepemahaman denganku. 
Mungkin mereka paham dengan maksudku. 

Sekarang asing adalah kata yang menggambarkan diri. 
Berdiri sendiri tanpa ada saudari yang mengomentari.
Tentang pilihanku menikah muda yang akan terjadi nanti. 
Aku harap, kalian paham posisiku saat ini!. 

Sependapat berarti menghargai pilihanku.
Tapi mereka enggan berkomentar.
Baik itu mau kalian!. Aku juga punya 
perspektif sendiri. 
Hilang ditembus malam larut 
terbasuh hujan.
Tenanglah kawanku , 
aku lekas pergi takkan kembali
Tunggu saja sunyi memaksaku untuk pergi. 
Dan kini rumah diterjal sepi
 dan merasuki ruang mati. 

Tuhan ini lambaian tanganku 
yang menyerah dengan cobaan. 
Sementara diri masih saja terbesit untuk mempersiapkan kematian.


Kotamobagu, 21 Maret 2020


Minggu, 01 Maret 2020

"Kematian adalah Bagian yang Tak Terduga"



Cara terhebat menghentikan
 kebahagiaan sejenak. 
Merelakan bukan sesuatu hal yang harus disampaikan.
Dengan keikhlasan semua akan terasa 
begitu terjebak. 
Antara sedih atau merasa 
ingin menjadi manusia lagi. 
Ditakdirkan untuk penduduk bumi yang bertumpukkan dosa. 
Menghapus setiap tetes air mata tak bisa mengembalikannya. 
Doa , doa dan doa kunci paling utama 
saat lelah menanti anda. 
Setiap detik memakan semua emosi
 jiwa dan raga. 
Sedih tak bisa dipadamkan 
dengan senyuman saja. 
Tapi harus ada proses penyembuhan untuk 
luka yang lama. 
Bukan harus dilupakan tapi diingatkan, 
Bahwa pernah ada. 
Tulisan terukir untuk perasaan
 yang mulai meradang. 
Obat paling ampuh adalah coba mengerti keadaan. 
Tak terduga tak mengatakan pula. 
Tiba-tiba saja tinggal nama.
Dan ayat-ayat suci pun jadikan sebuah penenang.
Lentera kehidupan adalah amal didunia. 
Sekarang kita hanya meminjam kebahagiaan. 
Harus dikembalikan pada waktu yang ditentukan. 
Tinggal menunggu
 kapan waktu giliran !


Kotamoabagu, 02 Maret 2020
Sedih Yang tak terlihat 

Jumat, 21 Februari 2020

"Senja beradu Akting dengan Malam"



Balikpapan nama kota ini. 
Dengan rasa sunyi , sepi, hingga mulai pagi. 
Hati  begitu menikmati liburan yang berarti. 
Sejak mengenali lantunan ayat suci. 
Berirama hingga berbekas dalam sanubari. 
Pemandangan memikat hati dan banyak diminati. 
Aku, dengan usaha untuk sampai kesini. 
Menguat beribu keyakinan untuk ada disini. 

Balikpapan namanya. 
Bersemayam rindu yang harus diterima.
Kesal, marah, sedih semua terjeda. 
Duduk rapi , dan lebih suka memandang senja.

Masih menjatuhkan dan mengangkat tinggi. 
Harapan pupus tak kenal hari. 
Kini, aktingku terlihat nyata sekali. 
Seperti perpaduan gradasi yang kupandangi. 

Akan aku bawah untuk menutupi rasa sakit hati. 
Berteduh dalam keindahan yang melekat dikota ini. 
Berimajinasi lalu berhalusinasi. 
Redam sedikit Amarah yang membenci. 

Jatuh, bangun adalah pribadiku.
Pelajaran pertama mencoba lagi. 
Untuk usaha yang patut disyukuri.
Kelak Ilahi menegurku untuk bangkit lagi. 



Balikpapan 21, Februari 2020

-Mewakili hal yang tak patut ditangisi sebab rejeki punya jalan sendiri -

Rabu, 12 Februari 2020

"Di Batas Jarak"

 

Di batas jarak ada rasa bersemayam
Pemukiman kerinduan yang hampir tiap malam. 
Selain kelabu langit di surau tubuhku. 
Darah yang mengalir di jantungku. 

Kita menanti malam. 
Menyimpan bising sunyi sendirian. 
Suara-suara sumbang kota. 
Yang ada selepas purnama ketiga. 

Aku masih saja menunggumu. 
Menjelajahi setiap penjuruh.
Dengan beralasan merindu. 
Hati semakin sesak, ingin bertemu. 

Selepas petang menelan habis mentari. 
Aku beranggan genangan waktu sempit. 
Di batas kota ini kutitipi rindu.
Siang malam berganti aku tak henti berdoa.
Kita sepakat untuk bersama selamanya. 

Fatricia Putri LM 
Kotamobagu, 11 Februari 2020


"Hari Penantian"


Hari Penantian 

Sebelum pulang jangan ada penantian. 
Sepanjang waktu masih menahan kerinduan. 
Kau dan aku siap menatap arah angin. 
Sekelebat menuju dinding yang dingin. 

Di bandara kuterbangkan sunyi diam-diam. 
Dengan rasa yang mampu menyatukan.
Sepotong musim membuat
 aku harus menunggu perlahan. 
Akhir cerita kita dipenghujung malam. 

Semuanya berjalan sesuai arahan. 
Andai penantian mampu menutupi pertemuan. 
Aku harus menjadi yang paling terdepan. 
Menamparkan keinginan hingga menuju pelaminan. 


Fatricia Putri LM
Kotamoabagu, 12 Februari 2020

Minggu, 09 Februari 2020

CERMIN -"Ketika Saatnya Diuji"


-Cerita Inspiratif Masa Kini-

Hari itu terik matahari mampu membakar kulitku jam menunjukkan pukul sepuluh membuat aku harus menunggu Ibu yang tak kunjung datang hari itu suasana hatinya bahagia ia baru dari Bank untuk menarik uangnya aku pun bahagia mendengarnya dan langsung menyalahkan motor untuk bergegas pergi bersama. Beberapa menit Ibu dengan buku rekening pun datang dan langsung menghampiriku untuk mencairkan uang yang akan dia ambil. Setelah mengambil Ibu pun bertanya Tempat makan tidak memakan waktu yang lama seputuh menit kemudian aku menemukan Rumah Makan Padang yang ada disamping jalan besar sebelah kanan,"Kita makan disini?, selidiknya. "Ia, tiba-tiba aku ingin makan disini. Ucapku bersemangat. "Ibu tidak mau makan disini. Ucapnya sambil menampakkan wajah yang masam. "Terus kita mau makan dimana?, tanyaku. "Terserah saja. Ucapnya pasrah.

Aku pun melangkah memasuki Rumah Makan Padang tersebut sejujurnya bukan karena soal makanan lalu aku ingin masuk ke tempat ini tapi aku melihat wajah pelayan yang sedang didalam sedang terlihat sepi pengunjung jadi aku berinisiatif untuk makan disitu agar pelayan tersebut bahagia melihat ada pengunjung yang mau makan di tempat makannya. "Mas, pesan dua yah ayam padangnya. Ucapku sambil semangat menatap pelayan tersebut. "Baik mba, mau tambah sup nya? Tanya pelayan. "Silahkan mas. Ucapku tersenyum. Ibu pun sudah duduk dipojok dekat pintu tempat hanya pelayan yang masuk dan sambil menatapku masam, aku yang sedang berjalan kearahnya pun terheran menatapnya begitu. Pelayan pun mengantarkan pesanan yang sudah aku pesan tadi dengan senyuman yang terukir dipipinya dan semangat melayani pesanannya ia pun mengantarkannya seakan bahagia padahal sedari tadi aku menatap pelayan tersebut terlihat frustasi dan banyak masalah , Ibu berbisik kearahku dan  mengatakan ia tidak suka makan disini Ayam padangnya kecil dan nasinya bagaikan bubur katanya dengan masih muka yang masam dan kesal padaku. Aku pun merasa tidak enak melihat beberapa pelayan yang mondar-mandir dihadapan kami yang melihat kami sedang berbisik. "Bu, makanan sudah ada lebih baik kita makan saja apa yang ada. Ucapnya sambil berbisik kearah Ibu. "Kamu makan saja, Ibu tidak mau makan. Ucapnya sambil menyeruput air putih dan menyodorkan piring yang berisi makanan kearahku dan masih memasang muka masam dan kesal ,Tanpa berfikir panjang aku pun langsung melahap makanan menggunakan tangan tanpa tersisa sedikit pun makanan tersebut, dan dengan ditemani sebungkus kerupuk yang renyah siap menghabiskan nasi padangku yang tersisa setengah nasi dan lauk di nampanku.

Di ujung kursi aku menatap dari kejauhan seorang pelayan yang memegang kepala sambil menyandarkan kepalanya di kursi dan dengan muka tak semangatnya. Ia menutup mata dan langsung bergegas membuka kembali matanya yang terjaga karena ada pembeli yang ingin membungkus makanan. Sehabis makan seperti yang disabdakan Rasulullah setelah makan menggunakan tangan kanan aku pun menjilati setiap jari yang masih ada nasi tanpa tersisa. Kemudian selesai makan aku langsung mencuci tangan dan Ibu langsung memberikan uang untuk membayar makanan tersebut aku mengambilnya dan langsung bergegas pergi. "Bu, masih mau kemana? Tanyaku lembut. "Makan dilangganannya Ibu. Ucapnya.

Aku pun melaju dan sampailah di tempat makanan langganan Ibu ia pun memesan makanan kesukaannya dan aku hanya memesan segelas nutrisari dingin. Tanpa berbasa basi pelayan pun datang menghampiri Ibu dan aku membawa pesanan makanan Sup tulang sapi serta segelas nutrisari dinginku ia pun langsung meletakkan pesanan tersebut. Aku sambil duduk termenung sambil menyeruput segelas nutrisari dingin dan berimajinasi untuk membuat sebuah tulisan insiprastif dimana sesuatu  yang kita inginkan belum tentu disukai orang lain , atau bisa jadi kita tidak ingin tetapi dengan hati yang lembut Allah berikan kita kesadaran untuk membantu sesama manusia yang tinggal dimuka bumi.

Ketika saatnya kita bahagia, ketika saatnya kita diuji, Apa yang perlu kita persiapkan?, saat kita sedang berada dimana pun dan kapanpun ingat Allah sedang menguji kita seberapa baik kita di muka bumi ini ,dan seberapa tahan kita bisa diuji, serta seberapa lemah kita dapat ujian dan sekarang tinggal bagaimana kita sandarkan semuanya pada Ilahi agar kita selanjutnya tinggal menikmati proses yang InsyaAllah tak menghianati usaha yang ditekuni. Ingat Allah swt tidak tidur, ia mengatur sebaik mungkin skenario untuk kita dibumi yang hanya sementara serta diakhirat selamanya. Sekarang tersenyum dan hiruplah udara perlahan dan katakan pada ujian bahwa aku bisa melewatinya sebab ada Allah swt, yang lebih besar dari masalahku. Say to Alhamdulillah!


Fatricia Putri LM
Kotamobagu, 10 Februari 2020

Selasa, 04 Februari 2020

CERMIN *"Manusia Yang Tak Manusiawi"*



Jiwa kemanusiaan manusia telah diporak-porandakkan oleh nafsu belaka, dengan menyantapnya tanpa rasa takut mereka siap menghidangi makanan hewan yang dibunuh secara tidak manusiawi, "Tolong....Tolonggg kamii... ",ucap seekor kucing, dan anjing serta rakun yang dikuliti tubuhnya. Para pembunuh pun mulai memotong setiap tubuh yang ada pada hewan-hewan tersebut. Dengan mata yang masih terbuka dan napas yang masih terengah hingga darah yang mengalir tanpa henti pun membuat seisi tempat itu menjadi kotor. Melihat video yang mereka perbuat membuat aku merasa manusia seperti ini tak pantas untuk tinggal berdampingan dengan makhluk hidup lainnya, Yang sekarang mereka lakukan sangat tidak beradab ,sekarang mereka telah merasakan jeritan para hewan yang tersiksa, jeritan para hewan yang tak berdosa serta jeritan hewan-hewan yang dikuliti tubuhnya. Inilah yang skenario Sang Pencipta menegur mereka untuk bisa sadar dari perlakuan terhadap hewan yang tak tahu apa-apa, dengan adanya Virus Corona kita sadar bahwa kita hidup berdampingan, jagat raya ini terlalu sempit untuk mereka yang tidak menggunakan akal logika mereka sebagai acuan. Aku pun setelah melihat beberapa durasi video tersebut tak henti mencurahkan rasa kekecewaan terhadap manusia yang tak mempunyai manusiawi sama sekali, aku adalah pencinta hewan merasa sangat miris dengan perlakuan bejat mereka yang tidak merasa berdosa , mungkin inilah akhir dari perbuatan mereka dan kembali juga pada mereka semoga ada hikmahnya.


Gorontalo, 04 Februari 2020

Jumat, 31 Januari 2020

"Terpojok"


Merasa ingin dipuji. Tidak. 
Merasa ingin disaingi. Tidak. 
Merasa ingin dimengerti. Tidak.
Lantas, apa yang membuatmu terpojoki? 

Mereka menyalahkanku. 
Kenyataan yang ada terlibat perkara kecil.
Tidak ada yang memihak diriku.
Hanya dia yang mampu menetralkan lara.

Haduhh.
Kesal, marah, sedih, 
Dan sekarang dipojoki. 
Jahat ,  tak punya hati. 

Dengan begitu mereka tak berdosa.
Membiarkan aku merasa sedih sendirian.
Mengais penyesalan yang tak kunjung ada.
Kata menyerah, membuatku tertekan. 

Batin, penyesalan, kesakitan. 
Hancur, lebur, terbekam. tertekan.
Emosi tak bisa dipadamkan
Fikiranku kacau, tak tertahan. 

Berdoa semoga ada jalan. 
Hati tenang fikiran pun aman. 
Bersabar, berdoa, dan berusaha bertahan.
Semoga ada jalan menuju penyelesaian.


Kotamobagu , 31 Januari 2020