Kamis, 27 Juni 2019

"Terjebak Euforia Mereka"



"Terjebak Euforia Mereka"

Aku melangkah pergi darinya. 
Bukan karena acuh.
Tapi demi pertemanan tak terpecah belah. 
Terjebak sementara,Maaf...

Dalam hening aku termangu
Menatap nanar malam yang membisu
Kudekap hangat rindu yang lama membeku
Berusaha mencairkan dengan mengingat kenangan tentang dulu. 

Adakah ruang untuk berbagi
 rasa untukku? jika tidak. 
Pergilah pergi . Tak apa. 
Meski berat hatimu memilih. 
Pergilah ,raih kebahagianmu. 

Kau akan slalu ada di fikiranku
Kau bukan Euforia bagiku, 
bila kau tak ada di sisiku
Biarkan sang waktu yang menghantarmu

Terbit dan terbenam, 
inginku jalani semua bersamamu.
Tapi aku tak bisa menafsirmu terlalu lama.
MAAF!Aku pamit. 


****


Fatricia Putri LM
Gorontalo 28 Juni 2019

Selasa, 18 Juni 2019

ESSAY : "Strategi Peningkatan Minat Dan Baca dan tulis dikalangan milenial"


ESSAY :
"Strategi Peningkatan Minat Dan Baca dan tulis dikalangan Milenial".

Dengan melihat situasi saat ini pemuda jaman milenial sekarang lebih mengutamakan ponsel dibandingkan pada buku, dengan begitu minat baca dan tulis sangatlah berkurang. Pada tahun 2011 tercatat produksi buku di Indonesia sekitar 20.000 judul buku. Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta, angka ini sangat memiriskan. Satu buku dibaca 80.000 orang. Jumlah ini sangat tidak masuk akal, bahkan bukannya buku mempermudah mendapatkan ilmu tapi malah tidak dipergunakan dengan baik.

– Minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak, masih sangat rendah. Data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menunjukkan, persentase minat baca anak Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak bangsa, hanya satu orang yang senang membaca.
Menurut Pendiri Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia, Trini Hayati, salah satu penyebab rendahnya minat baca anak adalah kesulitan akses untuk mendapatkan buku. Semangat baca yang tinggi pun menjadi tidak berarti tanpa adanya buku yang bisa dibaca.
Sekarang kita bandingkan disetiap sudut kota yang ada dindonesia ada toko sepatu,bermerek ternama dan terbaik,lantas saya pernah melihat ada beberapa orang sekelompok Forum Lingkar Pena yang berada di wilayah sulawesi utara, mereka berjejeran dipinggir trotoar dengan setumpuk buku yang dialas dengan karpet ala kadarnya.

 Bahkan kita bisa lihat bahwa kaki lebih mahal dari pada akal bukan? Tapi dengan hal ini lihatlah kondisi sekarang yang dibutuhkan adalah kualitas bukan penampilan? Walau anda berpenampilan menarik tapi tak berkualitas? Seperti Kata pepatah adi strategi apa yang harus kita lakukan?

Mulailah membuat kegiatan tentang buku,dan undang beberapa penulis hebat yang mampu memotivasi. Dalam hal membaca, Indonesia berada di peringkat ke-57 dari 65 negara di dunia. Atau peringkat 8 terakhir.
Jika demikian kondisinya, maka wajarlah jika minat baca bangsa ini rendah. Sebab, pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang mengatur hal ini terutama pihak yang terkait seperti Departemen Pendidikan, belum memiliki kebijakan yang mampu membuat bangsa ini merasa perlu membaca.

Padahal membaca adalah hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa dan pada zaman milenial saat ini. Parameter kualitas sebuah bangsa dilihat dari kondisi pendidikannya. Dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari pentingnya membaca. Ilmu-ilmu yang ada di referensi misalnya buku, hanya bisa di dapat dari membaca.

-Minim Budaya Menulis
Dalam hal membaca saja,negara dengan jumlah penduduknya terbesar ke-lima di dunia ini berada pada urutan buncit, apatah lagi dalam hal menulis. Entah pada urutan ke berapa Indonesia dibandingkan dengan negara lain dalam hal menulis.
Jelas, rendahnya minat baca dengan sendirinya akan berimplikasi pada rendahnya minat menulis. Menulis adalah pekerjaan lebih berat ketimbang membaca. Sebab, untuk dapat menulis, maka seseorang harus banyak membaca. Harus memiliki ilmu. Tidak ada yang bisa ditulis, jika tidak ada ilmu yang dimiliki.
Taufik Ismail juga mengatakan bahwa tentang mengarang yang termasuk dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia hanya satu atau dua kali diadakan selama SMP dan SMA dengan titik berat pada tata bahasa. Misalnya imbuhan, akhiran, dan sisipan. Jelas ini berakibat pada minat siswa untuk menulis. Seharusnya, justru mengarang-lah yang harus diperbanyak.Tata bahasa dapat dibetulkan sembari mengoreksi karangan atau tulisan siswa.

Setidaknya ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah :

1. Perubahan kurikulum.
Melalui kebijakan pemerintah mewajibkan setiap peserta didik menamatkan beberapa judul buku,sebagai syarat salah satu tamat dalam jenjang pendidikan,buku yang wajib dipilih harus berkualitas memberikan pengetahuan, dan pemikiran kritis agar mampu mencari solusi dari buku tersebut.

2.Optimalisaikan Perpustakaan yang ada
Contoh setiap seminggu dua kali diadakan literasi dan list buku yang sudah pernah dibaca, lalu disetiap sekolah adakan sayembara"siapa yang paling banyak membaca saat tamat dalam jenjang pendidikan ia akan dapat hadiah. Disanalah pemuda zaman sekarang akan berpacu untuk bersaing secara adil dalam membaca, jika mereka hanya menginginkan hadiah lantas dengan membaca sudah banyak hadiah yang didapatkan yaitu ilmu pengetahuan dari buku tersebut.

3. Memperbarui perpustakaan. 
Dengan adanya buku baru dan nyaman dibaca jelas akan sangat mudah mengajak minat para pembaca.

4. Membuat kegiatan dalam setahun 
Misalnya agar menarik pembaca. Contoh event buku, bazar buku atau bookfair dll Pihak swasta juga dilibatkan dalam kegiatan ini, diantaranya dengan meningkatkan kerjasama dengan penerbit-penerbit untuk menggalakkan kampanye gemar membaca Dengan demikian, masyarakat diajak untuk tertarik dan peduli bahkan butuh dengan buku (membaca)dalam kegiatan ini bisa saling share.

5. Membangun khusus tempat buku. 
Gramedia memang tempat buku terbesar diindonesia yang sudah buka cabang dimana saja tapi tidak bisa leluasa membacanya dengan pemerintah membangun beberapa tempat seperti peprustakan umum maka bebas siapa saja akan masuk untuk membaca toh walau pun mahal buku asal berkualitas mengapa tidak? Itukan ilmu pengetahuan juga.

"Mulailah anda membaca karena ilmu itu tidak gratis,kalau hanya barang merek yang tersimpan rapi dirumah bisa dibeli mengapa buku tidak diperlakukan seperti itu? Yang menguntungkan membawa perubahan dinegeri pertiwi ini adalah kita sendiri jika tidak dimulai dari kita lalu kapan akan dimulai?."

Oleh : Fatricia Putri LM
Gorontalo, 18 Juni 2019

Kamis, 13 Juni 2019

"Euforia"


"Euforia"

Jantung berdekup kencang. 
Mata tertujuh pada ponsel berdering. 
Entah, perasaan apa ini. 
Ada rasa berbeda saat dengannya. 

Berlebihan ku bahagia tapi biarlah. 
Apakah ini nikmat yang diberikan, aku pun tak tahu. 
Meluap lewat tingkah laku manisnya buatku nyaman. 
Tanpa berfikir panjang,aku jatuh cinta. 

Semudah itukah cinta bersemi? 
Senyummu vitamin bagiku. 
Kata katamu obat bagiku. 
Tak bisa dirangkai lewat kata kata. 
Motivator terhebat yang pernah ada. 

Tetaplah tinggal sebentar saja. 
Agar kau paham hati selalu menemukan sosok baru. 
Hati perlu bahagia,jangan siksa ia karena masalahmu. 
Biarlah ia tetap tinggal dalam kenangan 
dan kamu hadir sebagai pengganti. 




Oleh : FatriciaPutriLM
Kotamobagu, 13 Juni 2019


Rabu, 12 Juni 2019

"Rencana diatas Renjana"



Terobsesi dengan senyumanmu
Lupa jikalau ini hanyalah titipan. 
Tersaingi dengan kepedulianmu
Lupa bahwa semua juga begitu.
Terlalu nyaman denganmu
Menjadi konsumsiku sehari hari. 
Meskipun kamu ragu. 
Tunggulah aku. 
Panjatkanlah doa dan harapan. 
Setinggi mungkin. 
Tulisku dalam memoku. 
Tentang cerita hidupku.  
Hapuslah kesalahan dalam keinginan. 
Ku yakin,kau tahu apa yang aku butuhkan.


Oleh : FatriciaPutriLM
Kotamobagu, 13 Juni 2019

"Zaman Para Bedebah"



Aku terseret zaman milenial
Terseret ponsel canggih. 
Hingga semua tertunduk pada ponsel. 
Hangat kebersamaan pun terasa sunyi. 

Alih-alih ditertipu oleh teknologi.
Bukan malah pintar malah dibodohi. 
Ponsel yang mahal pun disoroti. 

Anak milenial mengkritik tanpa membaca teori. 
Tren menjadi konsumsi sehari hari. 
Belajar pun tak bertahap lagi. 
Terus menerus mengikuti akar tradisi. 

Jadilah anak milenial yang berfilosofi. 
Yang mampu merubah negri ini. 
Bukan malah dirusak oleh teknologi. 
Dan mampu menciptakan hal yang disaingi.


Oleh : FatriciaPutriLM
Kotamobagu,13 Juni 2019




"Definisi Nyaman"




NYAMAN Sesuatu hal yang membuat kita tenang dan terbawa mimpi hingga kita lupa bahwa ini nyata,konsekuensi yang akan kita dapatkan dari nyaman adalah"jatuh cinta" lagi dan lagi. 

Hal yang perlu diperhatikan dari nyaman adalah orangnya,jika sudah mengenal dekat orangnya nyaman akan tercipta lama dan rumit untuk dilupakan, Jadi para wanita yang dekat dengan lawan jenis berhati hatilah memposisikan "nyaman" karena nyaman bisa kita tempatkan pada siapa saja asal rasa nyaman yang mengekang kita untuk punya satu tujuan yang sama itu yang perlu dicegah sebelum terjadi. 

Jikalau sama2 nyaman Why not? Tapi kalau hanya sepihak apakah tak bosan memendam rasa sendirian? 

Fitrah seorang manusia kodratnya memang begitu tinggal bagaimana kita mengatur porsi pada tempatnya,tapi ingat jangan memulai jika tidak mau mengakhiri karena hidup itu ada awal ada pula akhir ada atas ada pula bawah ada sebab maka ada akibat. 

Lagi lagi manusia dibodohi oleh merah jambu yang berwarna merah tak kelihatan, ada sebab pasti ada akibat. Sebabnya "Nyaman" dan akibat nyaman jadi "jatuh dan cinta".

Hakikat manusia memang harus berinteraksi tapi ternyata justru itu yang membuat kita merasakan yang namanya jatuh dan cinta. Bukan begitu? Toh tinggal bagaimana memposisikan. 

Adakalanya "nyaman" selalu diidentikkan dengan sahabat, ada pula teman chat dll. 

Jadi bagaimana definisikan "Nyaman" menurut anda? 
Apakah pendapat kita sama atau berbeda tidak masalah, asal punya tujuan yang sama yaitu mencegah nyaman agar tak terjadi pada banyak orang tapi cukup satu orang.

"Jangan nyaman sendirian memendam rasa karena sesungguhnya mata melihat telinga mendengar dan hati dibolak balik maka jelas bukan hanya itu yang akan kita fikirkan bukan!"
-wanitasenja

So, jujurlah pada diri sendiri bahwa kamu nyaman dengannya. Dan mulailah menceramahi diri anda bahwa setelah ini pasti ada konsekuensi yang akan ditanggung.

Terimah kasih telah membuatku nyaman dalam sekejap,walau hanya sesaat dan dalam waktu singkat tapi nyaman membuatku bertahan sejenak hingga kita menjadi tiada perlahan,seketika jatuh yang dirasa malah menjadi pengalaman bahwa ia pernah ada,jangan lagi titik! Ucap dalam hati.
Tapi sosok baru muncul tanpa sengaja membuat nyaman itu ada lagi dan lagi,lalu bagaimana membasminya? 

Menjauh? Menghindar? Atau memendam. 

Aku lebih memilih memendam biar diam diam mendoakan tak apalah. Lalu bagaimana jika doanya tak sama denganmu? Maka cukup tawakal toh manusia menjalankan dan yang merencanakan pencipta. Just it. 
Jadi kamu yang sedang aku doakan semoga doa kita sama, yaitu sama sama punya tujuan Menghalalkan❤





#catatanharianricia
Ig @wanitasenjaa_



Oleh : FatriciaPutriLM
Kotamobagu, 13 Juni 2019