Sabtu, 25 April 2020

"Ketika Niat mengalahkan Ketakutan"-CERMIN


Ketika kamu datang kerumahku, aku akan senang hati membuka pintu Rumahku.

"Tokk.. Tok... Ucapan salam darimu.

"Assalamualaikum.

"Waalaikumsalam. ucapku.

Seketika jantungku seakan mau berhenti, aku tak berani menatapnya terlalu lama. Takut akan diuji Allah, Nanti yah setelah kamu datang bersama keluargamu aku akan bersiap untuk itu. Ucapku dalam hati. Entahlah kamu merasakan hal yang sama sepertiku atau hanya aku.

Duduk berbincang dengan orangtuaku,seakan darahku tak mengalir lagi. Sekujur tubuhku dingin membisu mendengar yang akan ia sampaikan nantinya.

Diam, tenang ada Allah. sambil melafazkan Dzikir dalam hatiku banyak hal yang mereka perbincangkan,selesai berbicara tentang niatnya untuk menyempurnakan separuh agama, Sekaligus meminta restu pada orangtuaku. Aku terdiam seketika untuk mencerna kembali niatannya. Selesai pada penghujung waktu yang mulai berkumandang Adzan serta awan yang mulai menghitam bertanda malam akan menyapa dan burung-burung riuh kembali kesangkarnya.

Tersenyum bahagia sambil menatapku sekali-kali dan berkata "Semoga kita dimudahkan". Ucapnya yakin dan memantapkan pilihannya. Tidak ada pembicaraan lagi usai berbuka puasa kamu pun menjadi Imam didepan keluargaku, membuktikan bahwa kamu bisa menjadi Imam dalam keluarga kita nanti.

Banyak hal serta kesempatan yang selalu menghampiri kita yang akan menyempurnakan Agama. Takut, lawan kata berani. Itulah kamu.
Usai Margrib ,Isya serta Tarawih, kamu berpamitan serta pulang dengan membawa pesan berisi kebahagiaan. Aku harap ini akan berlanjut, sebab kita masih pada pertengahan puncak belum pada akhirnya.

Ketika awan menghitam ada hujan yang menghangatkannya, ketika Niat sudah yakin ada Allah yang memudahkannya:)


Kotamoabagu, 26 April 2020
Fatricia Putri LM



Selasa, 14 April 2020

"Geografi" (Gelombang Grafitasi Hati)



Selamat Datang pagi. 
Menawarkan hati.
Menyeduhkan kopi. 
Melewati mentari. 

Pagi menyapa dengan harap. 
Denting waktu tak bermain sigap. 
Helaan napas kian memanas mantap. 
Grafitasi angin meniup sedap. 

Kantuk yang masih ingin menguap. 
Rindu yang memapah terus meluap. 
Ku pasangkan Harapan yang masih belum siap. 
Gelombang rindu mulai bertebaran dilangit asap. 

Kita membeku di putaran waktu. 
Berpura Amnesia.
Dan, melupakan sapa, canda. 
Juga rasa , dan temu. 

Apakah dulu kita pernah ada?... 
Ataukah hanya datang lalu lenyap. 
Dimakan rayap serta, hilang dimakan waktu?...
Maaf peran Antagonisku begitu siap , Untuk melepas!..



Kotamoabagu , 15 April 2020
Fatricia Putri LM 

"Nikmat"



Tak pernah terhitung dengan jari. 
Tak pernah terlihat dengan mata. 
Tak pernah terlintas oleh fikiran. 
Tak pernah terjabarkan lewat kata. 

Semesta seluas samudra membentenginya. 
Tapi dengan rasa Syukur tak pernah kita rasa. 

Lupakah dengan Sang Pencipta?...
Ataukah belum merasakannya?... 

Napas yang tak perlu dibeli. 
Alam yang menjadi penyejuk sejati. 
Mata memandang tak pernah henti-hentinya. 
Inilah semakin dekat dengan Sang Ilahi, agar keimanan tak bisa terganti. 

Sujud Syukur dalam suatu kebahagiaan. 
Melambangkan Nikmat yang tiada habisnya. 
Ingat. Tahta,rasa,serta,Harta, adalah titipan. 
Kapan saja Ilahi bisa mengambilnya kembali.


Kotamobagu, 14 April 2020
Fatricia Putri LM