Sabtu, 28 Maret 2020

Sajak-"Catatan menjadi Dewasa"



Persimpangan hidup 
memberi nasehat penting. 
Saat waktu masih 
ada banyak peluang. 

Ingatan mulai menemukan dan berdatangan. 
Rindu yang menunggu dan berserampangan. 
Berjejeran sampai pada bait doa berserakan.
Kembali pada memori yang menaruh pelajaran.

Yang kadang samar, 
kadang begitu persis difikirkan. 
Tiap doaku sisipkan untuk bahagia yang dibutuhkan sekarang.
Semua tak lagi sama sebab kata adalah detak
Dan titik adalah mati.
Ingat kau masih diberikan kesempatan bernapas untuk hari ini. 



Kotamobagu, 29 Maret 2020
Fatricia Putri LM

Kamis, 26 Maret 2020

Covid 19 -"Mengalah untuk Semesta"


Corona Virus namanya. 
Manusia yang terkena akan diisolasi.
Para medis sedang bermeditasi serta mengobati. 
Untuk kemaslahatan umat dibumi yang terjangkiti. 

Mengalah-lah untuk Semesta... 

Sebentar lagi Ramadhan akan datang. 
Dan akan tinggal beberapa bulan mendatang. 

Mengalah-lah kepada bumi... 

Semesta tidak baik kau singgahi. 
Terlalu banyak dramanisasi. 
Bangga serta apresiasi pada medis, tentara serta polisi. 
Serta pemerintah yang sedang menanggulangi. 

Sang Khaliq lindungi kami.
Dunia hanyalah tempat persinggahan semata. 
Mudah bagi-MU mengusir tamu yang tak kita sukai. 
Cepatlah pergi, Jangan bertahta dibumi terlalu lama!. 

Kami yang tinggal dibumi atas Nama Manusia. 
Ingin cepat berakhir dan menyambut bulan Ramadhan.
Kami hanya mampu menitihkan Air mata. 
Berdoa, berusaha serta mencegah solusinya. 

Semoga ada hikmah dibalik semua ini. 
Walau semesta semakin menjadi-jadi. 
Ada Sang khaliq mampu mengambilnya serta mengobati. 
Kembali pulihlah, Dunia sedang digerogoti.

Ada datang ada pergi. 
Semoga nantinya ditelan bumi. 
Virus itu tak akan kembali. 
Semua sandarkan kepada Sang Ilahi.


Kotamobagu, 27 Maret 2020
Fatricia Putri LM

Sabtu, 21 Maret 2020

"Rumah terasa Asing"

"Rumah terasa Asing"

Anggap saja hari esok tidak ada. 
Mereka menganggapku 
bagaikan sudah tiada. 
Tak berbicara padaku, 
sampai hati terasa terluka. 
Aku diam seketika memikirkan,
 Apa kesalahanku pada mereka? 

Berfikir, bertanya?, Tak ada jawaban. 
Tujuanku sebenarnya mencapai masa depan. 
Meraih kehidupan yang sesungguhnya.
Dan menghindari zina dimuka bumi yang ada. 

Andai mereka sepemahaman denganku. 
Mungkin mereka paham dengan maksudku. 

Sekarang asing adalah kata yang menggambarkan diri. 
Berdiri sendiri tanpa ada saudari yang mengomentari.
Tentang pilihanku menikah muda yang akan terjadi nanti. 
Aku harap, kalian paham posisiku saat ini!. 

Sependapat berarti menghargai pilihanku.
Tapi mereka enggan berkomentar.
Baik itu mau kalian!. Aku juga punya 
perspektif sendiri. 
Hilang ditembus malam larut 
terbasuh hujan.
Tenanglah kawanku , 
aku lekas pergi takkan kembali
Tunggu saja sunyi memaksaku untuk pergi. 
Dan kini rumah diterjal sepi
 dan merasuki ruang mati. 

Tuhan ini lambaian tanganku 
yang menyerah dengan cobaan. 
Sementara diri masih saja terbesit untuk mempersiapkan kematian.


Kotamobagu, 21 Maret 2020


Minggu, 01 Maret 2020

"Kematian adalah Bagian yang Tak Terduga"



Cara terhebat menghentikan
 kebahagiaan sejenak. 
Merelakan bukan sesuatu hal yang harus disampaikan.
Dengan keikhlasan semua akan terasa 
begitu terjebak. 
Antara sedih atau merasa 
ingin menjadi manusia lagi. 
Ditakdirkan untuk penduduk bumi yang bertumpukkan dosa. 
Menghapus setiap tetes air mata tak bisa mengembalikannya. 
Doa , doa dan doa kunci paling utama 
saat lelah menanti anda. 
Setiap detik memakan semua emosi
 jiwa dan raga. 
Sedih tak bisa dipadamkan 
dengan senyuman saja. 
Tapi harus ada proses penyembuhan untuk 
luka yang lama. 
Bukan harus dilupakan tapi diingatkan, 
Bahwa pernah ada. 
Tulisan terukir untuk perasaan
 yang mulai meradang. 
Obat paling ampuh adalah coba mengerti keadaan. 
Tak terduga tak mengatakan pula. 
Tiba-tiba saja tinggal nama.
Dan ayat-ayat suci pun jadikan sebuah penenang.
Lentera kehidupan adalah amal didunia. 
Sekarang kita hanya meminjam kebahagiaan. 
Harus dikembalikan pada waktu yang ditentukan. 
Tinggal menunggu
 kapan waktu giliran !


Kotamoabagu, 02 Maret 2020
Sedih Yang tak terlihat