Sabtu, 21 Maret 2020

"Rumah terasa Asing"

"Rumah terasa Asing"

Anggap saja hari esok tidak ada. 
Mereka menganggapku 
bagaikan sudah tiada. 
Tak berbicara padaku, 
sampai hati terasa terluka. 
Aku diam seketika memikirkan,
 Apa kesalahanku pada mereka? 

Berfikir, bertanya?, Tak ada jawaban. 
Tujuanku sebenarnya mencapai masa depan. 
Meraih kehidupan yang sesungguhnya.
Dan menghindari zina dimuka bumi yang ada. 

Andai mereka sepemahaman denganku. 
Mungkin mereka paham dengan maksudku. 

Sekarang asing adalah kata yang menggambarkan diri. 
Berdiri sendiri tanpa ada saudari yang mengomentari.
Tentang pilihanku menikah muda yang akan terjadi nanti. 
Aku harap, kalian paham posisiku saat ini!. 

Sependapat berarti menghargai pilihanku.
Tapi mereka enggan berkomentar.
Baik itu mau kalian!. Aku juga punya 
perspektif sendiri. 
Hilang ditembus malam larut 
terbasuh hujan.
Tenanglah kawanku , 
aku lekas pergi takkan kembali
Tunggu saja sunyi memaksaku untuk pergi. 
Dan kini rumah diterjal sepi
 dan merasuki ruang mati. 

Tuhan ini lambaian tanganku 
yang menyerah dengan cobaan. 
Sementara diri masih saja terbesit untuk mempersiapkan kematian.


Kotamobagu, 21 Maret 2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar