Jumat, 09 Oktober 2020

"Di Negeri Kami, Masih belum Merdeka! "



Sengkuni Menggema saat Unjuk rasa RUU Cipta Kerja. 

Kerusuhan terjadi di mana-mana

Demo RUU, HAM, serta se-indonesia. 

Ini bukan masalah perkara indonesia. 

Tapi ini tentang keadilan yang ada dinegara. Milik kami semua, Masuklah kaum borjuis ke negara kita. 

Rakyat biasa jenuh serta pasrah, hanya mahasiswa  berani menyuarakan keadilan negara.


Aku hanya berpesan perjuangan para mahasiswa,

Tak akan kenal lelah,letih serta berusaha. 

Berjuang untuk negri ini bukan untuk siapa-siapa tapi untuk kita semua. 

Ia kita semua rakyat indonesia masih bertanya-tanya? 

Kapan indonesia merdeka?, Bukankah indonesia sudah merdeka 75 tahun yang lalu. Indonesia merdeka tapi masih banyak gulita. 

Saat pandemi masih merajalela, timbul baru permasalahan pemecah indonesia. 


Aku hanya rakyat biasa, dan hanya mahasiswa. 

Mampu berjuang melalui media.

Jika keadilan saja tak kunjung tiba.

Kenapa aparat memberi gas air mata?

Yang seharusnya jadi penengah.

Kenapa menjadikan suasana menjadi gundah?

Serta yang di kritik pun hanya tidur duduk dikursi penguasa. 

Keadilan bagiku ketika semua sejahtera

Bukan sedikit-sedikit pasrah,atau menyerah. 

Tunduk kepada aturan-aturan penuh resah

Diam tanpa kata, pada perubahan tanpa makna.


Kepada Mereka Yang Gugur dalam Demonstrasi

Diam adalah penghianatan. 

Demonstrasi adalah menyuarakan keadilan. 

Media adalah sebuah kritikan untuk para pemegang kekuasaan. 

Maka kami rakyat biasa berjuang, demi Indonesia bersatu, demi kebangkitan.


Gorontalo, 10 Oktober 2020

Fatricia Putri LM