Rabu, 22 Agustus 2018

Titipan Hidayah Untukku #Cermin (Cerpen Mini)

Titipan Hidayah Untukku



-Sebab tanpa hari itu,aku mungkin tak mengenalnya. Titip mentari hari ini agar bisa melihat dirinya lebih lama lagi,titip senja lebih lama lagi agar hari ini hanya akan menjadi hari kami-

Aku membuat sebuah cerita pendekku bersamanya bukan karena hari berikut aku tak bisa punya cerita lebih banyak lagi dengannya tapi aku ingin setidaknya ia akan Mengingatku kelak bahwa aku pernah membuat ia tertawa walau pun kadang lelucuan yang mengarah kehal serius. Namaku Kheira Riciani Putri lahir dimakassar 19/08/2000,aku mahasiswa baru difakultas Universitas Hasanudin Makassar, juruaan manajemen bisnis semester satu,inilah ceritaku dimulai saat mengenalnya lewat organisasi aku seakan belum mengenalnya begitu dalam, lalu ia mendekatiku perlahan tetapi aku menjauh dalam ketaatan.. 

Hari ini tanggal 08/08/2018 ini bukan hari jadianku, bukan juga hari ultahku tapi hari ini aku mengenalnya lebih banyak lagi. Sebut saja namanya Alfatih Pratama, Lahir diBandung 04 November 1994, Ia beda 5 tahun denganku ia terlihat cukup dewasa dalam usia itu. Ia sering dipanggil dengan sebutan Kak Fatih CJ, ia senior semester empat jurusan politeknik, ia berbeda Universitas denganku ia diuniversitas Politeknik Makassar, sedangkan aku Universitas Hasanudin Makassar.

Pertemuan kami singkat tetapi berkesan untuk aku pribadi, saat itu aku dan dia sudah saling kenal sejak aku masuk diorganisasi (PAM) Pecinta Alam Makassar, ia yang mengajak aku dan sepupuku untuk masuk ke organisasi itu. Ia biasa memanggilku dengan sebutan Kheira,dan sepupuku namanya meylani. Kami pun ikut tetapi kami hanya sebagai simpatisan saja. Beberapa lama kami sudah dekat hanya lewat telfon genggam,tetapi tenang saja aku tak menyimpan rasa untuknya. 
Saat aku butuh bantuan untuk sesuatu hal yang penting, ia selalu menjadi orang pertama yang membantuku. Aku pun menganggap kita sebatas itu saja, tetapi saat bertemu pada tanggal 08/08/2018 aku seperti mengenalnya sudah lama, padahal itu pertemuan pertama kami yang mungkin jika diposisi orang lain pasti akan terasa canggung, tetapi alhamdulillah aku tidak merasa canggung. 

Pada hari itu aku pun berbagi cerita dengannya seakan masih banyak cerita cerita lain yang akan ia bagi bersamaku seakan tidak mengenal hari esok. Jujur ia orang aneh tapi unik, aneh karena ia  terlihat banyak wawasan tapi banyak bertanya yaps bisa dibilang begitu. Sosok ia dimataku seakan seperti calon halalku nanti, dan uniknya itu ia suka mendengarkanku walau itu bukan sesuatu yang penting. 
Saat adzan ba'da azar berkumandang aku pun bergegas dengannya mencari mesjid terdekat,aku pun mengajaknya untuk sholat berjamaah dimesjid. 

"Kak fatih, ayo kita sholat berjamaah dimesjid, ucapku mengajaknya. 

"Maaf key aku belum bisa. ucapnya.
"memangnya kak fatih sedang datang bulan yah. ucapku bercanda padanya. 

"Hehe, tidak kamu saja aku akan menunggumu didepan sini, sambil menunjuk tempat duduk yang dekat dengan mesjid ditepi jalan.

"Baiklah, bisa minta tolong tidak kak. ucapku kaku. 

"Apa kheira? tanyanya. 

"Aku titip tas aku bisa nggak?,tanyaku. 
"Iya bisa kok, ucapnya mengambil tasku.
Aku pun berjalan kearah mesjid sambil melihat kekiri dan kekanan, tampak ada motor dan mobil yang lewat aku pun mengangkat kedua tangan untuk berhenti agar aku bisa kearah seberang. 

aku langsung kearah tempat wudu untuk mengambil wudu, dengan khsuyuknya aku mengambil wudu seakan hari ini membuatku lelah dan ingin berdoa kepada Allah swt. 

Saat mengenakan mukena aku pun sholat sunnah dua rakaat dan tiba tiba aku terfikir kepadanya saat sujud terakhir, aku berdoa dalam hati kecilku agar ia selalu khusyu dalam ketaatan dan bisa melaksanakan sholat, laku ingin ia kelak bisa membimbingku kejalan benar, aku ingin ia melihatku bukan dengan nafsu belaka, tapi karena menatapku untuk mencoba membimbingku menjadi lebih baik'. ucapku dalam hati.
Aku suka sifatnya, tapi ada satu hal yang membuat aku ragu yaitu keyakinannya aku bukan fanatik tapi aku hanya ingin melihat ia , Ia memang menganut agama islam, tapi ia seperti tak mengenal islam. Ia masih mempercayai agama lain dan masih binggung dengan keyakinannya sendiri, aku mencoba menyakinkannya tetapi tak semudah membalikkan kedua tangan bukan. Aku pun sabar untuk mencoba memahaminya,mungkin dengan cara Allah swt memperkenalkan aku dan dia, ia akan mendapatkan hidayah dan mempercayai keyakinannya. Tapi aku pernah mendengar 'jika ada manusia akan di Bina tetapi tdk menuruti binaan maka binasalah dia.  Aku tak ingin ia sesat dalam keyakinannya aku ingin mencoba meyakinkan bahwa agama islam yang dianutnya adalah agama yang benar. 

Dua hal yang membuat aku senang mengenalnya yaitu ia selalu membuatku tertawa dan mengalihkan aku seakan lupa dengan penat dikepalaku. Aku tahu ini sebuah pujian untuknya tapi semoga ia menjadi  lebih baik lagi. Dalam sifat luarnya sih ia asyik untuk diajak berdiskusi, tapi aku tak tahu kalau sifat asli sebenarnya. Malam itu saat aku seperti lelah dan ingin menceritahkan keluh kesahku, Aku tiba tiba ingat bahwa aku punya sosok yang selalu menenangkanku yaitu kak fatih, stay tune dibelakang microPhone dan selalu stay tune saat dibutuhkan. Aku tak tahu bagaimana membalasnya sebab, malam ini aku hanya mengingat kebaikannya saja. One day, aku pun akan selalu ada disaat ia butuh. Insha Allah. 

Hari berikutnya... 

09/08/2018
Pada hari itu aku bertemu dengannya untuk kedua kalinya, aku tak tahu jika itu adalah pertemuan terakhirku. Sebelum keberangkatanku ke makassar,aku keturunan bugis makassar aku pun berpamitan padanya selayaknya orang pacaran tapi aku dan dia tidak punya hubungan apa apa. Aku pun menganggap hanya sebagai teman dekat saja, just it. Hari itu kita bertemu makan bersama, disebuah rumah makan sederhana, aku pun ingin membalas budi padanya sebab ia telah membantuku pada hari ini. Ada sebuah kejadian konyol yang terjadi yang membuat aku sendiri malu, tapi aku pun santai untuk menceritakan padanya. Kami pun pergi ketempat temannya, setelah beberapa lama kami pun berfoto ria dan tertawa bersama. Diperjalanan aku pun sempat berfikir ia orang baik yang bisa melindungiku dimana saja, aku pun mempercayainya begitu saja seakan aku seperti sudah mengenalnya lama. Pertemuan kita singkat tetapi membawa pelajaran yang sangat berarti untuk saya pribadi. Saat aku rasa kepercayaan aku hilang padanya aku pun ingin sekali marah padanya tapi apa boleh buat semua sudah terjadi, saat ia melakukan hal yang aku anggap 'merendahkan diriku' seakan aku malu dihadapan Allah dan dia, sebab seakan jilbab inilah yang menjadi penutup bagi aib diriku sendiri. Ia pun meminta maaf padaku dan ia mengatakan bahwa ia 'Khilaf' tapi percuma semua terlanjur. Jujur aku tidak ingin lagi bertemu dengannya sebab aku tak mau lagi terjadi hal hal yang tidak aku inginkan, jika ia merasa aku orang special dimatanya mengapa ia setega berbuat seperti itu,tapi untuk sekarang perlahan rasa marahku sudah mulai reda. Terkadang kita ingin mengubah orang itu,tapi kita tak pernah tahu apa orang itu ingin diubah atau malah tetap menjadi dirinya yang dongkol.

Saat aku perlahan mulai mengenalnya aku belajar padanya bahwa kesalahan seseorang patut dimaafkan sebab Allah saja memaafkan hambaNya apa lagi kita sebagai hambaNya,Ucap ka Iman lwat sajaddahLive,aplikasi yang sering aku dengar semacam aplikasi Radio.
Mungkin kesempatan kedua untuk mengenalnya lebih dalam lagi akan ada, tapi jikakali ini ia membuat kesalahan yang fatal. Disitulah aku harus mundur,tapi aku akan coba berfikir dewasa jika aku ada masalah dengannya aku tidak harus sangkut pautkan dengan organisasi yang kami ikuti bersama, sebab itu alasan yang tidak logis. Mungkin hari ini aku belajar banyak hal darinya walau juga harus berhati hati  sebab aku hanya menjaga amanah dari orang tuaku untuk tetap fokus sekolah,apa lagi saat ini aku baru menjadi mahasiswa baru disini aku ingin menunjukkan pada mereka aku bisa menjaga diri.

Pada malam itu ia menghubungiku tapi aku seakan cuek padanya,jujur sejak saat itu aku sudah memaafkannya tapi aku hanya mengujinya bagaimana cara meminta maaf padaku, dan pada malam itu ia bercerita bahwa aku adalah orang yang dianggap special untuknya, dan ia khilaf akan kesalahannya,untuk hari ini aku sudah bisa memaafkannya ,Sebab ia sudah meminta maaf dan Insha Allah aku sudah memaafkannya,aku juga sedikit kagum padanya bisa menyembunyikan permasalahan kami dan ia pun tak menceritakan kepada teman teman padahal ia lebih dulu kenal dengan teman temannya lalu mengenal aku. Tapi syukurlah ia berfikiran dewasa, tetapi aku ingin ia berubah perlahan menjadi pria yang lebih baik dan bukan dikatakan 'Brengsek'mengubah seseorang itu mudah, sulitnya itu apa orang itu ingin diubah atau tidak. Just it. 

Aku pun mengatakan padanya tetaplah menjadi dirimu sendiri dan jadilah pria yang baik, dan belajarlah dari kesalahanmu agar memperbaiki diri lebih baik lagi,dan ia pun hanya mengatakan kepadaku Aku melihat tuhan dalam dirimu. Aku pun membalas dengan Jika kau melihat tuhan dalam diriku mengapa kau tidak ingin berubah? ucapku. Ia pun menjawab, mungkin belum sekarang aku berubah tapi suatu saat Insha Allah akan berubah menjadi lebih baik lagi. 

Sebulan kemudian aku dan dia sudah bertemu, ia pun hanya bertemu disaat ia memberikan sebuah naskah berisikan pendapat ia tentang diriku, aku pun hanya tersenyum kearahnya dan berkata terimah kasih,Didalam surat itu pun berisikan, tentang pendapatnya tentangku dan diakhir dengan,Maukah kamu ta'aruf denganku?,tapi tunggu aku lima tahun yang akan datang, jika kita berjodoh maka kita akan bersatu dalam keadaan halal. ucapku.

Akan kutunggu dirimu. ucapnya tegas. 

Selasa, 14 Agustus 2018

You Are My sunset



Kamu adalah senjaku
Kamu adalah cahaya siang
Yang menyembunyikan bayang-bayang pikiranku
Kamu adalah senjaku
Kamu memberi cahaya bulan
Bahkan bintang-bintang pun tak bisa bersinar sangat terang
Jadi mengapa turun hujan?
Dikala mentari menyinarimu
Seolah Aku akan sendirian tanpa dirimu
Jadi Aku memikirkan kenangan dulu bersamamu
Ini membantuku melupakan segala sesuatu yang salah
Meski Aku tahu bahwa kita pasti akan melaluinya bersama
Jauh di lubuk hatiku, rasa sakit tak bisa Ku abaikan.
Jadi Ku sampaikan lewat senja....


Karya : Fatricia Putri LM