Minggu, 09 Februari 2020

CERMIN -"Ketika Saatnya Diuji"


-Cerita Inspiratif Masa Kini-

Hari itu terik matahari mampu membakar kulitku jam menunjukkan pukul sepuluh membuat aku harus menunggu Ibu yang tak kunjung datang hari itu suasana hatinya bahagia ia baru dari Bank untuk menarik uangnya aku pun bahagia mendengarnya dan langsung menyalahkan motor untuk bergegas pergi bersama. Beberapa menit Ibu dengan buku rekening pun datang dan langsung menghampiriku untuk mencairkan uang yang akan dia ambil. Setelah mengambil Ibu pun bertanya Tempat makan tidak memakan waktu yang lama seputuh menit kemudian aku menemukan Rumah Makan Padang yang ada disamping jalan besar sebelah kanan,"Kita makan disini?, selidiknya. "Ia, tiba-tiba aku ingin makan disini. Ucapku bersemangat. "Ibu tidak mau makan disini. Ucapnya sambil menampakkan wajah yang masam. "Terus kita mau makan dimana?, tanyaku. "Terserah saja. Ucapnya pasrah.

Aku pun melangkah memasuki Rumah Makan Padang tersebut sejujurnya bukan karena soal makanan lalu aku ingin masuk ke tempat ini tapi aku melihat wajah pelayan yang sedang didalam sedang terlihat sepi pengunjung jadi aku berinisiatif untuk makan disitu agar pelayan tersebut bahagia melihat ada pengunjung yang mau makan di tempat makannya. "Mas, pesan dua yah ayam padangnya. Ucapku sambil semangat menatap pelayan tersebut. "Baik mba, mau tambah sup nya? Tanya pelayan. "Silahkan mas. Ucapku tersenyum. Ibu pun sudah duduk dipojok dekat pintu tempat hanya pelayan yang masuk dan sambil menatapku masam, aku yang sedang berjalan kearahnya pun terheran menatapnya begitu. Pelayan pun mengantarkan pesanan yang sudah aku pesan tadi dengan senyuman yang terukir dipipinya dan semangat melayani pesanannya ia pun mengantarkannya seakan bahagia padahal sedari tadi aku menatap pelayan tersebut terlihat frustasi dan banyak masalah , Ibu berbisik kearahku dan  mengatakan ia tidak suka makan disini Ayam padangnya kecil dan nasinya bagaikan bubur katanya dengan masih muka yang masam dan kesal padaku. Aku pun merasa tidak enak melihat beberapa pelayan yang mondar-mandir dihadapan kami yang melihat kami sedang berbisik. "Bu, makanan sudah ada lebih baik kita makan saja apa yang ada. Ucapnya sambil berbisik kearah Ibu. "Kamu makan saja, Ibu tidak mau makan. Ucapnya sambil menyeruput air putih dan menyodorkan piring yang berisi makanan kearahku dan masih memasang muka masam dan kesal ,Tanpa berfikir panjang aku pun langsung melahap makanan menggunakan tangan tanpa tersisa sedikit pun makanan tersebut, dan dengan ditemani sebungkus kerupuk yang renyah siap menghabiskan nasi padangku yang tersisa setengah nasi dan lauk di nampanku.

Di ujung kursi aku menatap dari kejauhan seorang pelayan yang memegang kepala sambil menyandarkan kepalanya di kursi dan dengan muka tak semangatnya. Ia menutup mata dan langsung bergegas membuka kembali matanya yang terjaga karena ada pembeli yang ingin membungkus makanan. Sehabis makan seperti yang disabdakan Rasulullah setelah makan menggunakan tangan kanan aku pun menjilati setiap jari yang masih ada nasi tanpa tersisa. Kemudian selesai makan aku langsung mencuci tangan dan Ibu langsung memberikan uang untuk membayar makanan tersebut aku mengambilnya dan langsung bergegas pergi. "Bu, masih mau kemana? Tanyaku lembut. "Makan dilangganannya Ibu. Ucapnya.

Aku pun melaju dan sampailah di tempat makanan langganan Ibu ia pun memesan makanan kesukaannya dan aku hanya memesan segelas nutrisari dingin. Tanpa berbasa basi pelayan pun datang menghampiri Ibu dan aku membawa pesanan makanan Sup tulang sapi serta segelas nutrisari dinginku ia pun langsung meletakkan pesanan tersebut. Aku sambil duduk termenung sambil menyeruput segelas nutrisari dingin dan berimajinasi untuk membuat sebuah tulisan insiprastif dimana sesuatu  yang kita inginkan belum tentu disukai orang lain , atau bisa jadi kita tidak ingin tetapi dengan hati yang lembut Allah berikan kita kesadaran untuk membantu sesama manusia yang tinggal dimuka bumi.

Ketika saatnya kita bahagia, ketika saatnya kita diuji, Apa yang perlu kita persiapkan?, saat kita sedang berada dimana pun dan kapanpun ingat Allah sedang menguji kita seberapa baik kita di muka bumi ini ,dan seberapa tahan kita bisa diuji, serta seberapa lemah kita dapat ujian dan sekarang tinggal bagaimana kita sandarkan semuanya pada Ilahi agar kita selanjutnya tinggal menikmati proses yang InsyaAllah tak menghianati usaha yang ditekuni. Ingat Allah swt tidak tidur, ia mengatur sebaik mungkin skenario untuk kita dibumi yang hanya sementara serta diakhirat selamanya. Sekarang tersenyum dan hiruplah udara perlahan dan katakan pada ujian bahwa aku bisa melewatinya sebab ada Allah swt, yang lebih besar dari masalahku. Say to Alhamdulillah!


Fatricia Putri LM
Kotamobagu, 10 Februari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar