Minggu, 18 November 2018

"Ikutilah Intuisimu"



Dengarkanlah puisi ini, bukan pertama rindu itu hadir getaran rindu yang tak terucap. 
Begitu hangat, hingga dingin pun tak ingin mendekat , Dan itu kau!.

Entah kenapa kau datang. 
Lalu tiba tiba menghilang tanpa arti. 
Saat kedua pasang reseptor bersua. 
Lidah ini keluh membeku berkata. 
Malu melafalkan namamu. 

Mataku memotretmu dari kejauhan. 
Masih dalam kesenyapanku. 
Aku seakan memujamu. 
Begitu jelas bayanganmu. 
Mengemas rapi dalam pita memoriku. 

Saat semesta tahu apa yang kurasakan. 
Yang ku lakukan mencintaimu dalam diam. 
Menyapamu dalam alunan bait doa doa. 
Rasa ini sungguh sederhana tercipta. 
Samudra hati hanya bisa diikuti intuisiku.


-FatriciaPutriLM
Gorontalo, 18 November 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar