"Menetap Atau Menjauh"
Perlahan tapi pasti.
Kau menampakkan sisi yang membuatku menjauh,sunyi malam hanya remang remang yang ada. Hembusan angin dingin terasa mengigil disekujur tubuh.
bahkan angin malam tahu bahwa hancur seketika hati ini.
Maaf aku menjauh.
Kau tahu setiap orang punya alasan.
Dan biarlah semesta menjadi saksi bisu kita. Tetap atau jauh,sama saja.
Tapi satu hal yang harus kau tahu.
Kadang sakit jika diri ini terlanjur suka.
Sang pencipta tahu mana yang terbaik.
Semesta tahu cara melangkah kedepan.
Tapi kita antara diambang menetap atau menjauh.
Ketika kita membanggakan satu kesempurnaan.
Maka Sang Pencipta akan memperlihatkan kekurangan,ketika Kita memuji manusia
Maka Sang Pencipta akan ketukkan hati kita untuk kembali kejalannya,terlalu jauh kita melihat manusia sempurna. Hingga semua itu diperlihatkan perlahan oleh Sang Pencipta.
Tapi ingatlah, tinggal atau pergi adalah dua hal yang membingungkan.
Kadang dibutakan oleh satu tujuan yang tak pasti,Dekaplah semua memori yang ada ternyata masih terngiang.
Seketika mencoba melupakan.
Seketika itu air mata tak tahan jatuh dipelupuk mataku.
Cengeng bukan?
Jadilah manusia yang bukan jadi rata rata tapi tetap kokoh walau sebesar apapun masalah,sebab Sang Pencipta lebih besar dari masalah kita. Dan jangan pernah berharap pada manusia sebab manusia hanya berharap kepada Sang Pencipta.
Perlahan menghilang.
Perlahan sirna dan.
Terimah kasih untuk singgah.
Dan maaf untuk pergi tak pamit.
#Sajakmalam
-Fatricia Putri LM
Gorontalo, 16 Oktober 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar