Kamis, 08 November 2018

"Kesedihan yang Membisu"


 "Kesedihan yang Membisu"

Suasana malam. 
Hanya suara jangkrik yang menemani. 
Bulir air mata jatuh kepipih. 
Tak terasa mulai basah.
Keluh kesah menjadi perpaduan. 

Entah apa,tiba tiba sedih.
Entah kenapa ingin sedih. 
Binggung perasaan ingin sedih. 
Ada gerangan apakah? 

Tertampung semua rasa.
Dalam satu harmoni. 
Bagai hidup seakan sirna. 
Jauh disana menanti. 
Sesuatu yang tak pasti.

Luka dihati mengiris.
Membuat rindu menipis. 
Dalam sebuah melodis
Hidup seakan terkikis
Hingga melukis
Sesuatu yang fantastis.

Elok kelihatannya.
Suaranya bergema. 
Merdu Melodinya. 
Hati ini bergetar ria. 
Entahlah, sebuah piano. 
Yang kumainkan.
Terasa nyata dan ada. 

Sedih...
Datang tak mengenal waktu. 
Tiba tiba saja jatuh seketika. 
Air dari kelopak mata. 
Tertampung dalam satu wadah. 
Yang didalamnya terasa sakit. 
Dan hanya butuh sosok. 
Yang bisa mendengarkan. 
Bisakah kau faham? 

Dering telfon.
Mungkin itulah satu tujuanku. 
Maka pekalah karena hidupku. 
Kadang harus dimengerti dulu. 
Lalu setelah itu apa? 

Dengarkanlah dia! 
Ia sosok wanita yang lemah. 
Iya lembek,tak bisa bertahan. 
Bisakah kau mengerti? 



-Fatricia Putri LM
Gorontalo,08 November 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar