Rabu, 07 November 2018

Jemari Hangatmu


Jemari Hangatmu

Aku tak bisa lagi menyentuhmu ibu, jemarimu yang dulu menyapa hangat tubuhku kini tenggelam seperti senja, tak tahanku melihat kau terkapar lemah tak berdaya....

Aku tak bisa menyapa dirimu ibu, bukan karena tak bisa tapi suaraku yang bagus kini tak bisa terdengar lagi,ini bukan kelalaianmu ibu tapi takdir telah berpihak padaku...

Jemarimu sungguh lembut nan indah,walau kadang goresan luka tergores ditanganmu tapi kau tak pernah mengeluh sedikit pun...

Mengais rejeki diantara keluh kesah,menapakkan kakimu ditanah penuh serpihan pundih pundih rupiah membuat aku terus hidup...

Kau tak memandang malam atau siang,demi mencari sesuap nasi kau rela mengorbankan dirimu,demi menghidupiku kau rela mengorbankan jemarimu...

Tak sampai disini Jemari hangatmu membuatku nyaman dalam pelukmu, semakin aku tahu bahwa dirimu adalah bidadariku didunia nyata...

Dengarlah Ibu kaulah sayapku untuk terus melihat mimpiku, berdoa membuatku untuk tetap tegar menjalani hidup yang begitu kerasnya...

Deruh langkah menuju pulang aku selalu berkata, hati hatilah. Tapi licinnya jalan membuat kau terus mendaki untuk tetap bermimpi untuk hari esok...

Apalah dayaku, hanya seorang anak yang tidak normal. Caci maki terdengar dari suara orang, tapi senyum ibuku selalu menguatkanku untuk tetap melanjutkan hidup...

Tak perduli makanan basi pun menjadi sarapan pagimu, tapi kau tetap memperlihatakan kau kuat menjalani hidup...

 Aku tahu ia hanya kuat didepanku tapi rapuh saat ia harus banting tulang sendiri.
Jika ada satu permintaan didunia ini, aku tak ingin menjadi anak yang sempurna tapi aku ingin memberikan makanan yang layak untuk ibuku...




Karya : FatriciaPutriLM
Gorontalo, 30 September 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar