Jumat, 16 November 2018

'Kisah Tinggal Debu'



"Kisah Tinggal Debu"

Untukmu ... 
Senyap dalam sekejap. 
Seperti safir yang terperangkap.
Dalam alunan jam pasir. 
Hingga dihitung dalam detik.
Tak berhenti sampai titik. 

Dalam keheningan aku menyeruh. 
Rasa ini tak bisa diukir dalam kata. 
Jangan kau tunggu hujan redah. 
Sebab isyarat hati mulai ada. 

Sumarah dalam diam gelabah. 
Tinggal rindu yang merana. 
Melahap enak benda berasa. 
Tak sungkan walau matikan atma. 

Untukmu ... 
Yang pernah singgah dan tak pernah menoleh. 
Tak apa, kita bagai arang yang tak tersisa. 
Dulunya jadi sepasang kekasih yang saling melengakpi. 
Dan sekarang, jadi sepasang musuh yang saling membunuh.

Untukmu ...
terima kasih telah menjadikan hari hariku berwarna, hingga corak pelangi tak bisa melukiskannya. 
Untukmu skenario sudah diatur oleh sang pencipta,Jadi bersiaplah! Bukan untuk bertempur tapi menunggu kisah yang berlabu atau berlayar. 




-Fatricia Putri LM
Gorontalo,16 November 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar