Rabu, 06 November 2019

"Ketika Aku Mengasingkan diri Darimu"



Jangan menarikku kembali. 
Cukup sudah. Aku berhenti. 
Aku tidak peduli lagi tentangmu. 
Biarlah semuanya jadi kenangan bagiku. 

Kebetulan kamu yang
 Aku harapkan. 
Kebetulan juga kamu
 yang memberi luka. 
Kebetulan juga kamu
 meninggalkanku tanpa kata.
Kebetulan juga kamu 
perlahan hilang dari ingatan.

Sebuah kebetulan menjadikan kita perbedaan. 
Seharusnya kau paham kita sudah asing.
Tak lagi ada sapaan darimu disetiap sore. 
Kamu yang mengucapkan janji. 
Kamu pula akhirnya memutuskan untuk pergi. 

Pada akhirnya aku hanyalah debu. 
Yang perlahan kau hapus dari ingatanmu. 
Berharap temu dapat mempersatukan rindu. 
Kita hanyalah sebatas pernah dan tak mampu bertahan.

Dari awal aku tak sepakat
 untuk menyudahi. 
Tapi sudahlah waktu terlalu banyak menggerogoti.
Mengambil paksa kamu lalu pergi. 
Aku akhirnya keliru
 sudah terlalu lama berdiri disini.
Sedangkan kamu, 
 Sedang berbahagia disana!

Kau dan aku bagaikan tumpukan jerami. 
Tak mudah untuk dicari,
Hanya terkemas rapi dalam sepi. 
Terhimpun dalam bait-bait elegi,
 Dan tak mudah bersemi. 
Kini kau bagai museum
 yang aku beri nama memori. 



Gorontalo, 06 November 2019
Fatricia Putri LM~


2 komentar:

  1. Uhuy, bag rindu yang tak mampu terucap, bag hati yang tak tau diri terus berharap😁

    BalasHapus
  2. Eaa Just inspired dari kata asing mbakuuu:)

    BalasHapus