"Balada Perjuangan Guruku"
Guruku ,sore itu duduk termenung.
Entah apa yang tersirat dalam benaknya.
Menyeka keringat yang tercucur diwajahnya.
Menatap kearah muridnya merenung sesaat.
Apakah yang terlintas dalam fikirannya?
Mendekat perlahan.
Mengatakan pada kami.
Aku takut muridku tak akan cerdas nantinya.
Hah? Kami sudah belajar.
Tidak belajar saja tidak cukup Nak!.
Bukan hanya ilmu diterapkan untuk kalian!.
Tapi akhlak yang baik untuk generasi selanjutnya.
Kursi tua,meja tua,dan pintu tua
ditanam usia.
ditanam usia.
Menjadi saksi bisu bahwa
guruku pernah ada.
guruku pernah ada.
Murid-murid menangis
menatap bangga.
menatap bangga.
Kenangan tersimpan rapi dalam
album beranda.
album beranda.
Guruku setia akan deritanya.
Menanggung beban bersama
tumpukan buku.
tumpukan buku.
Guruku sosok insan begitu mulia.
Berpacu dalam waktu
guruku memberi ilmu.
guruku memberi ilmu.
Walau matahari menyengat
hingga hujan lebat
hingga hujan lebat
Guruku terbelenggu akan
sibuk dan penat.
sibuk dan penat.
Pena guruku hebat dan dahsyat.
Karena penanya aku tak telat
Tugas-tugasku pun tak lambat.
Untuk guruku yang sudah wafat.
Selamat jalan semoga ilmu yang
kau berikan bermanfaat.
kau berikan bermanfaat.
Fatricia Putri LM
Gorontalo,26 November 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar