Selasa, 28 Januari 2020

CERMIN- Tentang Hari Itu



Pada hari ke berapa jam ke berapa kita tak akan pernah tahu bahwa ternyata ada namanya hari itu atau hari terakhir. Malam dipenghujung sunyi, aku melihat suara jangkrik yang mulai berisik dengan suasana sunyi yang makin bertambah sepi. Malam itu, untuk terakhirnya pembicaraan kami berakhir begitu bahagia bagai tak punya masalah dan terdengar baik-baik saja.

Esoknya masih sama, berbincang dengan baik serta nyaman dengannya. Aku tak pernah berfikir bahwa hari itu adalah hari terakhir untuk mengenalnya , berbicara dengannya hingga menatapnya lama. Semangkuk batagor adalah makanan favorit kami. Eh tidak, sepertinya hanya aku yang menyukai batagor. Ia hanya memandangku lekat dengan bahagia sedangkan aku sibuk dengan perut keroncongku yang tak bisa diajak berkompromi.

Suasana jalanan cukup ramai hari itu, hingga pembicaraan kami masih berkelanjutan sampai sesat jalan. berjalan kaki bersamanya mengasikkan tapi sayangnya hanya sebatas itu. Maaf tidak lebih.

Akhir november lalu komunikasi kami tak sebaik hari-hari sebelum itu, ia sibuk dengan urusannya aku juga begitu. Jalanan hari itu basah, hujan hari itu benar-benar nikmat aku pun menikmatinya dengan mencoba untuk membasahi seluruh tubuhku. Mengigil, membiru serta melebam. Antara dingin bercampur tangan yang mulai membiru serta tak henti mata yang mulai perlahan berbicara lewat air mata. Sebaiknya aku diam. Ucapku dalam hati.

 Hari itu sangat membekas dalam album memori ingatanku, jika ada video dokumenter pasti akan aku abadikan didalamnya, sayangnya memoriku hanya sebatas kata dan aku abadikan dalam sebuah tulisan bertemakan,"Tentang Hari Itu".


Kotamobagu, 27 Januari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar