Disetiap waktu menjelang sore kau selalu menggambarkan indahnya panorama penciptaanNya, disaat pagi menjelang matahari menyengat kulitku serta membangunkanku dari mimpi yang begitu panjang.
Ada kalanya kau menyimpan misteri ribuan tanda tanya dihati. Aku masih menyesap aroma kopi dan selalu ingin melihat pemandangan indah pagi itu. Ia memandangku tetapi hanya terlihat dari kejauhan beragamalah tetap jadi manusia, Bertuhanlah namun tetap juga jadi manusia berdamailah dengan beberapa perkara perjalanan hidup agar kau mampu membuat makna dari keduanya.
Cahaya mulai meditasi dengan siang berbincang tentang kita dan berakhir dengan bahagia. Aku dan dia bagaikan air yang mengalir tanpa henti berbincang dari malam sampai pagi hingga senja mulai menyapa kembali aku masih tetap setia menunggu pembicaraan selanjutnya. Siluet senja menyadarkanku pada keindahan yang sempat kudewakan rasa ini mulai membutakan dan aku mulai tergiur dan merindukanmu.
Kotamoabagu, 28 January 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar