"Tawa diatas Duka"
Sayup-sayup bahagia terdengar riuh.
Dikala duka melanda tanah mongondow.
Berlomba lomba warna-warni dilangit beraduh.
Senyuman terlihat dibalik tawa patuh.
Tak ada yang memperdulikan duka hari itu.
Sibuk terlihat keren didepan kamera selalu.
Patuh akan hal yang mengurangi nuranimu
Satu persatu hilang tanpa sayap
Redup bintang dibuai lelap.
Bulan merintih diujung gelap.
Pagi itu bersorak ria Asap.
Cat warna warni terlihat mantap .
Tapi bagai,duri menancap.
Para korban yang terjelembap.
Miris tawa diatas duka!
Tanpa memperdulikan akan duka tanah mongondow.
Dimanakah rasa iba yang terangkum dalam diri manusia?
Apa hanya mereka yang harus merasakan penderitaan?
Disaat duka masih tersirat dalam bait doa.
Mereka hanya asik tertawa dan mengabaikannya.
Tunggu... mungkin hari ini tertawa sepuasnya.
Tapi esok, atau lusa duka pasti akan ada,Yakinlah kuasa dariNya.
Pada keras laju merahnya darah
Sebelum berubah menjadi nanah
Serta membusuk di dalam tanah
Lewat hati nurani kita semua,ayo berubah!
Oleh : Fatricia Putri LM
Gorontalo, 02 Maret 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar