"Ketika semua berakhir"
Bagai memakan timah panas, harus menerima kenyataan pahit bahwa kalah sebelum berjuang itu ada, mencintamu ada hakku memilihku itu hakmu. Batasan itu harus kita tahu!
Ternyata diam-diam ada hati yang ia jaga, lalu aku yang berdarah kenapa dia yang dikasihani? Apakah aku tidak butuh itu? Jelas butuh,menyembunyikan dengan sangat rapat membuat semua tidak baik. Dan sekarang aku tidak baik, lalu bagaimana hati yang terluka sendirian? Siapakah yang merawatnya nanti? Jika terus begini pilihan terakhir adalah harus berakhir.
Seharusnya kita mampu mengerti.
Tapi hanya aku yang merasa sepi dengan rasa pengertian yang begitu cukup.
Semakin jauh massamu untukku gapai, teteskan lara ketika dirimu jauh, isi hatimu telah menjadi miliknya. Seharusnya dunia ini begitu indah, seharusnya hidup ini berguna, takkan perih batinku jika dia jadi milikmu.
Seharusnya dunia ini tidak harus ada dia!
Temui aku terakhir kali membuatku merasa akan punya kesempatan selamanya, Ternyata salah!
Dengan luka yang menganga akan siap dan kapanpun dia sembuh, entah berapa lama akan disembuhkan dengan tertawa bahagia didepanmu itu semua sudah cukup berarti bagiku. Tapi pernahkah kau perdulikan aku?
Jelas tidak, bodoh memang.
Mencari sesuatu yang tak harus dicari.
Menangisi sesuatu yang tak harus ditangisi.
Memperjuangkan sesuatu yang tak harus digenggam.
Berharap dengan sejuta impian manis, ternyata omong kosong semata. Mereka itu sama saja, sama-sama mampu memperlakukan sesuka hati tanpa permisi, mereka kira ini bagai pintu yang kapan saja ia ketuk. Eh maaf ini hati!
Membenci cinta tak akan membuahkan hasil yang sama padamu, salah satu cara yaitu menghapus perlahan dan jangan menengok kebelakang jika masih dia, ingat terluka bukan berarti kita tidak mampu menampung beban tapi sudah cukup lebam hati sampai tak bisa menerima beberapa goresan luka lagi, teruslah perlakukanku seperti itu,toh dunia akan berputar pada rodanya masing-masing.
Ketika semua berakhir hati siapa yang kita pertaruhkan?
Ketika semua berakhir masihkah ada kebahagiaan selanjutnya?
Ketika semua berakhir tidak ada lagi kata"kita" .
Oleh : Fatricia Putri LM
Gorontalo, 24/03/19
#catatanharianricia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar