"Merajut Kenangan"
Selalu hadir tanpa sadar saat kita sudah melupakan.
Tidak bisa memungkiri bahwa kita terukir dari kenangan.
Nyatanya perasaan hentikan penyesalan.
Maafkanlah kesalahan, tertawakan rajutan kenangan.
Mungkin memang ia digariskan untuk ada disana.
Pada akhirnya jemari akan menemukan genggaman yang ada.
Rasanya seperti memandang jutaan cerita.
Serasa dunia milik berdua. Rajutannya terlepas juga!
Semua akan berujung pada meninggalkan atau ditinggalkan.
Lalu waktu akan menghentikan perdebatan.
Yang tak perlu dipermasalahkan jadi bahan ejekkan.
Hingga tersisa beberapa rajutan kenangan.
Serupa dendam yang menyala dimalam kehilangan.
Dengan raga menuju pagi bergentayangan.
Cinta bukan melepaskan tapi merelakan.
Bukan pula memaksa,Tapi memperjuangkan.
Oleh : Fatricia Putri LM
GORONTALO, 08 maret 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar