"Longsor Melanda Tanah Mongondow"
Tertindih reruntuhan bebatuan.
Berharap melanjutkan kehidupan mereka.
Berdoa dan berusaha kuncinya.
Mengeluh, mencoba, menyusup dicela.
Wajah-wajah memerah penuh darah.
Pengap, gelap,terdengar suara merdu ayam.
Lewat celah ternyata masih subuh!
Demi sesuap nasi!.
Tak dipungkiri menyisahkan tangis.
Histeris, hingga mengikis hati.
Keringat lelah tak terbayarkan secara gratis
Nyawa taruhannya!
Demi rupiah yang tak seberapa.
Tertimbun ratusan manusia.
Hanya tersisa beberapa yang terluka.
Apakah ini teguran dariNya?
Tanah,bebatuan, jadi saksi.
Manusia melanggar sanksi dunia.
Hingga tragedi ini harus diterima.
Oleh : Fatricia Putri LM
KOTAMOBAGU, 01 maret 2019
Mengenang para penambang lokasi Bakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar