"Senja Bernama Doa"
Syahdunya ku berdoa untukmu.
Tanpa rasa takut padaNya.
Diujung ufuk,ku duduk menunggu.
Dalam ketidakpastian rasa.
Terbelenggu dalam bait bait doa.
Langit menampakkan senjanya.
Tersipu malu ku menatapnya.
Hingga diam menjadi sebuah alasan nyata.
Menanti dan tak kunjung pasti.
Hingga sekedar sapa, menjadi rumit.
Jarak kita menjauh dan hanya hati menjadi saksi.
Langit pun jadi saksi,saat senja tiba ku hanya berdoa agar kita pasti pasti.
Tapi kenyataan pahit yang ku terima adalah mundur perlahan.
Alasannya hanyalah sebuah formalitas.
Diam diam ada seorang pecandu doa.
Menjadikan kita berhenti pada perbedaan rasa.
Ku titipkan saat senja jatuh.
Ku titipkan semuanya dalam kekuatan doa.
Ku titipkan dia agar selalu terjaga.
Ku titipkan bahwa jika jodoh dia akan kembali jua.
Senja itu dia.Tapi tidak lagi,
entahlah! tak pasti.
Fatricia Putri LM
Kotamobagu, 16 februari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar