Senin, 13 Juli 2020

"Keluarga, dan Kenangan Manis"




"Keluargaku,dan Kenangan Manis"

Sejuta Impian Kenangan Yang Perlahan padam. 
Bayang Sunyi dan Rindu yang Membisu
Hujan menabur kesunyian malam ini
Jemari menari menderas pada getar kata.
Kotori lembaran kertas nan putih
Tak kala lirih ia mengikuti perasaan.
Katamu ini akan sebentar saja ?
Tak lebih lama dari Tuhan pertemukan kita.
Tapi aku sudah bosan melahap rindu
Melayani bayang mu yang kerap bertamu.
Secangkir kopi kesukaan mu ku suguhkan
Akhirnya aku memilih jalan kehidupan. 

Kami masih disini ...
Menanti walau tak pasti
Berharap keajaiban datang menghampiri
Untuk hilang kan semua keraguan hati
Tuhan.. Sosok berharga dalam hidupku adalah keluarga. 
Aku mohon, redakanlah badai ini
Sirnakanlah segala kepiluan kami
Dan hadirkan lah senyum bahagia di wajah kami
Dan berkumpul dengan orang kami sayangi.

Menanti haru, waktu, serta tawa 
dengan keluarga. 
Pesan tersurat aku titipkan untuk mereka. 
Memilih dan dipilih adalah hal terberat. 
Antara keluarga dan masa depan. 
Maut memisahkan kita semua 
serta orang tersayang. 
Memulihkan melihat pemandangan bahagia menjadi drama.
Waktu menanti fajar hingga kesepian menemukanku. 
Perasaan kala itu bercampur aduk menjadi riuh. 
Perkara agama aku harus utamakan,
 Ingat unia ini sementara!.
Disela waktu yang mengambil semua kenangan. 
Sepi mulai mengendap menjadi pilu dan bersaksi.
Memakan semua kejadian yang telah usai menjadi lunglai. 
Mereka tidak kan pernah usang tetapi mengenang dalam sanubariku. 
Dari kejauhan aku tersenyum membeku. 
Bait doa, lalu bersabar salah satu kerinduan yang selalu ada disepertiga malamku. 
Untuk saat ini aku belum bisa membahagiakan mereka. 
Tapi ingat ...
Tuhan punya cara sendiri
 untuk memperbaiki keadaan ini. 
Kejutan yang paling hebat selama sisa hidupku adalah hadir bersama keluargaku. 



Boroko, 14 Juli 2020.

Untuk hari ini penantian telah usai-
Dan, ketika suasana mulai hangat aku pasti kembali!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar